Mahathir berjanji mengurangi utang nasional sebesar Rp 2,51 triliun.
CB,
KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (92 tahun)
mengadakan sidang pertama kabinetnya pada Rabu (23/5). Pejabat Malaysia
memperluas penyelidikan terhadap korupsi terkait dengan pemerintah
sebelumnya dengan penggerebekan di tempat terkait dengan pemimpin dana
haji.
Mahathir memimpin koalisi oposisi untuk kemenangan mengejutkannya
dalam pemilihan umum pada bulan ini. Mahathir menang setelah berkampanye
tentang biaya hidup tinggi dan berjanji membersihkan korupsi. Dia
berjanji mengurangi utang nasional sebesar satu triliun ringgit (Rp 2,51
triliun).
Ia melarang mantan perdana menteri Najib Razak
dan istrinya, Rosmah Mansor, meninggalkan negara itu dan memerintahkan
lembaga antikorupsi menyelidiki hilangnya miliaran dolar dari dana
negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Penyidik menyisir rumah Najib dan beberapa bangunan, menyita uang
tunai, perhiasan dan barang mewah, yang diperkirakan bernilai jutaan
dolar.
Komisi
Antikorupsi Malaysia (MACC) akan selesai meminta keterangan dari Najib,
yang memerintah negara itu selama hampir satu dekade pada Kamis. Pada
perkembangan terpisah, polisi pada Selasa menggerebek lima lokasi yang
terkait dengan Abdul Azeez Abdul Rahim, mantan pemimpin dari Tabung Haji
yang ditunjuk pemerintah, dana haji Muslim ke Makkah, demikian seorang
pejabat MACC.
Sejumlah dokumen, perhiasan dan uang tunai
disita, menurut sumber itu, yang menolak diidentifikasi karena
sensitivitas masalah tersebut. Surat kabar
Star melaporkan di
lamannya uang tunai yang ditemukan berjumlah 120 juta ringgit Malaysia
(30 juta dolar AS). Abdul Azeez Abdul Rahim tidak segera bersedia
dimintai komentar.
Najib secara konsisten membantah
melakukan kesalahan di 1MDB. Menteri Keuangan baru Lim Guan Eng
mengatakan pada Rabu ia telah meminta Pricewaterhouse Coopers ditunjuk
untuk peninjauan dan audit 1MDB. "Para direktur 1MDB menegaskan 1MDB
bangkrut dan tidak dapat melunasi utangnya," kata Lim.
Lim
mengatakan pada Selasa pemerintah Najib menipu parlemen atas keuangan
1MDB dan menekan penyelidikan dengan mengintimidasi dan membersihkan
sejumlah perwakilan lembaga antikorupsi. Mahathir, yang juga perdana
menteri selama 22 tahun dari 1981, mengatakan setelah pertemuan kabinet
pertamanya, pemerintahnya akan mencoba untuk mengurangi utang nasional,
pada 65 persen dari produk domestik bruto (PDB), dengan meninjau
proyek-proyek dan pengurangan sepuluh persen gaji para menteri kabinet.
Pemerintahan sebelumnya telah mengatakan utang nasional berada di bawah pagu yang ditetapkan sendiri sebesar 55 persen dari PDB.
Mahathir juga mengatakan akan meninjau pencarian Malaysia Airlines MH370
yang menghilang oleh perusahaan AS dalam perjalanan dari Kuala Lumpur
ke Beijing pada 8 Maret 2014, dengan 239 orang di dalamnya dalam salah
satu misteri penerbangan terbesar di dunia. Menteri transportasi baru
kemudian mengatakan pencarian akan berakhir pada Selasa.
Mahathir
juga mengatakan pemerintahnya akan memberi keputusan segera mengenai
apakah akan melanjutkan proyek kereta berkecepatan tinggi
Singapura-Kuala Lumpur. Mahathir mengumumkan rencana mencabut pajak
barang dan jasa, yang bermasalah dan dimaksudkan untuk meraup 43,8
miliar ringgit (110 triliun rupiah) pada tahun ini serta memulihkan
subsidi bahan bakar di tengah kenaikan harga minyak.