Sekjen PBB mendesak negara-negara lain mematuhi komitmen kesepakatan nuklir Iran
CB,
JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyesalkan langkah Amerika Serikat
(AS) yang telah mundur dari kesepakatan tentang senjata nuklir antara
Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, atau Joint
Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Hal itu disampaikan dalam
keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta,
Kamis (10/5).
JCPOA merupakan sebuah capaian penting diplomasi yang dapat berperan
dalam mendorong non-proliferasi senjata nuklir dan penciptaan perdamaian
serta stabilitas di kawasan dan dunia. Pemerintah Indonesia
mengharapkan negara pihak JCPOA lainnya tetap menghormati komitmennya
dan meminta masyarakat internasional untuk terus mendukung perjanjian
tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak
pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran
(JCPOA) tetap mematuhi komitmen mereka setelah Presiden Amerika Serikat
Donald Trump menyatakan AS menarik diri.
Sekjen PBB
Guterres mengatakan dalam pernyataanyan bahwa ia sangat prihatin atas
keputusan Presiden AS Donald Trump. "Penting bahwa semua keprihatinan
menyangkut penerapan rencana itu disampaikan melalui mekanisme yang
telah dibentuk dalam JCPOA. Masalah-masalah yang tidak terkait langsung
dengan JCPOA harus disampaikan tanpa prasangka untuk menjaga kesepakatan
dan pencapaiannya," kata Guterres.