Rabu, 01 Februari 2017

AS Minta DK PBB Bicarakan Uji Coba Rudal Iran

 
AS Minta DK PBB Bicarakan Uji Coba Rudal Iran  
 
Iran dituduh melakukan uji coba rudal jarak menengah yang menurut Israel bisa membawa hulu ledak nuklir. (Ilustrasi/Mohammad Sadegh Heydari via Wikimedia (CC-BY-4.0)
 
Jakarta, CB -- Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan mendadak terkait uji coba rudal jearak menengah yang dilakukan oleh Iran.

Para diplomat dikutip mengatakan bahwa Amerika Serikat meminta pertemuan darurat setelah duta besar Israel untuk PBB meminta Dewan Keamanan mengambil tindakan.

“Berkaitan dengan peluncuran rudal balistik jarak menengah oleh Iran pada 29 Januari, Amerika Serikat meminta Dewan Keamanan mengadakan konsultasi,” ujar pernyataan tertulis misi AS di PBB.

Perundingan mengenai iran pada Selasa (31/1) waktu setempat ini akan diikuti dengan pertemuan mengenai Suriah.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan, uji coba rudal itu melanggar resolusi PBB yang melarang Iran meluncurkan rudal balistik yang bisa memiliki kemampuan nuklir.

“Masyarakat internasional tidak boleh berpura-pura tidak tahu mengenai agresi Iran ini,” kata Danon.

“Anggota Dewan Keamanan harus segera mengambil tindakan sebagai jawaban atas aksi Iran yang tidak saja bisa membahayakan Israel, tetapi juga seluruh kawasan Timur Tengah.”

Ini adalah permintaan konsultasi dengan Dewan Keamanan pertama yang diajukan oleh Amerika Serikat sejak Nikki Haley menjadi duta besar negara itu di PBB.

Presiden Donald Trump berjanji untuk memperkuat kerja sama dengan Israel dan mengkritik tajam kesepakatan nuklir Iran yang membuat sanksi internasional atas negara itu dicabut.

Trump dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 15 Februari mendatang.

Resolusi PBB yang disepakati hanya beberapa hari setelah kesepakatan nuklir 2015 melaran Iran mengembangkan rudal “yang dirancang untuk bisa membawa hulu ledak nuklir.”

Iran mengatakan rudal-rudal miliknya tidak akan membawa hulu ledak nuklir karena negara itu tidak berencana mengembangkan senjata atom, tetapi para pejabat militer bersikeras untuk mengembangkan program rudal di negara tersebut.

Tahun lalu, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat berupaya mendorong Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan setelah Iran meluncurkan rudal, teapi China dan Rusia menentang perundingan mengenai sanksi tersebut yang dianggap akan membahayakan kesepakatan nuklir yang dicapai dengan susah payah.

Inggris, China, Perancis, jerman, Rusia dan Amerika Serikat sebelumnya mencapai kesepakatan untuk melarang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.




Credit  CNN Indonesia