PARIS (CB) – Hari ini, Presiden Prancis François Hollande
akan menjual sebanyak 24 pesawat tempur jenis Rafale ke Pemerintah
Qatar. Prancis akan mendapat dana sebesar 6,3 juta euro dari hasil
penjualan pesawat tempur itu.
Setelah 15 tahun tak ada yang memesan, pesawat tempur mulik Prancis tiba-tiba menjadi best seller. Ini bisa membantu menjadikan Prancis pemasok persenjataan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.
Selain Qatar, Pemerintah Mesir juga memesan sebanyak 24 pesawat tempur. Sedangkan India memesan 36 pesawat ke Prancis.
Pemerintah Prancis kemungkinan mendapat keuntungan sebesar 21 miliar euro dari hasil penjualan pesawat Rafale sepanjang 2015. Tentu, penjualan ini menambah pertumbuhan ekonomi Prancis.
Belakangan ini, Pemerintah Prancis memang kalah dengan AS dan Inggris dalam bisnis penjualan pesawat tempur. Namun, para pejabat Pemerintah Prancis memperlihatkan kemajuan yang luar biasa dalam bidang penjualan pesawat tempur dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagaimana diberitakan The Independent, Senin (4/5/2015), Pemerintah Prancis berhasil menjual pesawat ke negara-negara di Timur Tengah seperti Afghanistan, Libya, dan Irak. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara Timur Tengah itu tidak mau terlalu bergantung terhadap Pemerintah AS.
"Secara bersama-sama, opsi untuk tambahan pesawat tempur termasuk hampir 100 pesawat jenis Rafale dapat dijual ke luar negeri dalam beberapa tahun ke depan. Ini merupakan rezeki nomplok bagi daerah (pesawat itu dibuat) dan konfirmasi bahwa ekonomi Prancis pulih,” kata Presiden Hollande.
Setelah 15 tahun tak ada yang memesan, pesawat tempur mulik Prancis tiba-tiba menjadi best seller. Ini bisa membantu menjadikan Prancis pemasok persenjataan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.
Selain Qatar, Pemerintah Mesir juga memesan sebanyak 24 pesawat tempur. Sedangkan India memesan 36 pesawat ke Prancis.
Pemerintah Prancis kemungkinan mendapat keuntungan sebesar 21 miliar euro dari hasil penjualan pesawat Rafale sepanjang 2015. Tentu, penjualan ini menambah pertumbuhan ekonomi Prancis.
Belakangan ini, Pemerintah Prancis memang kalah dengan AS dan Inggris dalam bisnis penjualan pesawat tempur. Namun, para pejabat Pemerintah Prancis memperlihatkan kemajuan yang luar biasa dalam bidang penjualan pesawat tempur dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagaimana diberitakan The Independent, Senin (4/5/2015), Pemerintah Prancis berhasil menjual pesawat ke negara-negara di Timur Tengah seperti Afghanistan, Libya, dan Irak. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara Timur Tengah itu tidak mau terlalu bergantung terhadap Pemerintah AS.
"Secara bersama-sama, opsi untuk tambahan pesawat tempur termasuk hampir 100 pesawat jenis Rafale dapat dijual ke luar negeri dalam beberapa tahun ke depan. Ini merupakan rezeki nomplok bagi daerah (pesawat itu dibuat) dan konfirmasi bahwa ekonomi Prancis pulih,” kata Presiden Hollande.
Credit Okezone