Selasa, 19 Mei 2015

Pasca-Kerusuhan AS, Obama Batasi Peralatan Militer Kepolisian


Presiden AS, Barack Obama (Foto: Reuters)
Presiden AS, Barack Obama (Foto: Reuters)
NEW JERSEY   (CB) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah mengumumkan peraturan baru yang membatasi beberapa peralatan militer untuk departemen kepolisian di negara bagian dan kota-kota di AS.
Pengiriman kendaraan lapis baja, pesawat bersenjata, bayonet, peluncur granat, dan senjata api kaliber besar dari Kepolisian Federal AS ke departemen kepolisian lokal kini dilarang.
Peralatan lainnya, seperti perlengkapan antihuru-hara, senjata mesin, dan amunisi khusus, nantinya hanya akan dikirim ke departemen kepolisian lokal jika memenuhi persyaratan tertentu, atau terlebih dahulu melakukan pelatihan khusus.
“Peraturan baru tentang pembatasan peralatan militer ini akan mengurangi ketegangan antara penegak hukum AS (polisi) dan masyarakat. Ini juga untuk membangun rasa kepercayaan warga terhadap para penegak hukum AS,” ujar Presiden Obama ketika berada di New Jersey, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (19/5/2015).
“Kita telah melihat bagaimana peralatan militer kadang-kadang dapat memberikan seseorang perasaan seperti punya kekuatan lebih dalam mengemban tanggung jawabnya. Peraturan baru ini dibuat untuk melindungi dan melayani masyarakat,” lanjut Obama.
Ia menambahkan, peraturan terbaru tersebut diterapkan sebagaimana rekomendasi yang disampaikan lembaga penegak hukum AS. Pemerintah AS sangat peduli dengan warganya. AS akan melakukan segala upaya untuk memastikan warganya aman.
Mendengar pernyataan Obama, banyak pengamat di AS meyakini bahwa peraturan terbaru tentang pembatasan pengiriman peralatan militer itu berkaitan dengan peristiwa kerusuhan yang marak terjadi di beberapa kota di AS.
Contohnya, kerusuhan di Kota Baltimore, kasus penembakan warga kulit hitam oleh polisi AS, kasus tunawisma yang ditembak mati Kepolisian Los Angeles, dan kerusuhan di Ferguson.


Credit  Okezone