Jumat, 12 Desember 2014

Kemhub Minta Jalur Tol Laut Dikaji Ulang




WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Ilustrasi: Pembangunan Terminal Kalibaru atau yang disebut Terminal New Priok di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, Rabu (20/08/2014).



JAKARTA, CB - Kementerian Perhubungan (Kemhub) meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meninjau kembali desain dan konsep jalur dalam proyek jalur tol laut. Saat ini. Bappenas masih menyusun desain dan konsep proyek ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub, Bobby R. Mamahit mengatakan, permintaan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Salah satunya berkaitan dengan ketersediaan pelabuhan yang akan digunakan dalam proyek jalur tol laut ini.

Dalam konsep yang disampaikan Bappenas, proyek jalur tol laut ini akan melibatkan 24 pelabuhan. Ke-24 pelabuhan ini  akan dibangun dan dikembangkan. Dari hasil perhitungan sementara, total anggaran proyek tol laut ini mencapai Rp 699,99 triliun.

Bobby mengatakan, dari 24 jumlah pelabuhan yang terdapat dalam konsep tol laut,  terdapat pelabuhan yang mendapat catatan khusus dari Kemhub, yakni Pelabuhan Cilacap dan Pelabuhan Palangkaraya.

Menurut Kemhub, Bappenas perlu meninjau kembali keberadaan pelabuhan ini. "Pelabuhan Cilacap misalnya, sebaiknya jangan dimasukkan," ujar Bobby kepada Kontan, Rabu (10/12/2014).

Pelabuhan Cilacap dianggap terlalu jauh dari jalur tol laut yang lain. Selain itu wilayah ini minim arus peti kemas. Ditambah lagi, pelabuhan Semarang sudah dilewati tol laut ini sehingga Cilacap tidak diperlukan.

Sedangkan Pelabuhan Palangkaraya tidak cocok karena posisi pelabuhan ini di tengah pulau, sehingga kurang tepat dikembangkan sebagai pelabuhan untuk tol laut.

Perhatikan aspek lain

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengingatkan pemerintah, dalam mengembangkan dan membangun pelabuhan tol laut ini harus memperhatikan banyak hal. Seperti lokasi, kedalaman laut, arus muatan barang, dan sifat alami pelabuhan. "Misalnya di Kalimantan, kalau pelabuhan ada di muara sungai, ada ancaman sedimentasi yang besar, ini harus dipertimbangkan," kata Setijadi.

Besarnya nilai proyek serta harapan tinggi dari masyarakat yang tertuju pada proyek tol laut ini membuat pemerintah harus mempertimbangkan aspek lain agar program ini berjalan sesuai rencana.

Sekedar informasi, berdasarkan perhitungan terakhir, nilai investasi untuk mengembangkan pelabuhan saja di 24 pelabuhan mencapai Rp 39,5 triliun. Adapun investasi untuk pengadaan kapal mencapai Rp 53,19 triliun.

Proyek tol laut sejatinya merupakan pengembangan dari proyek Pendulum Nusantara yang digulirkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) pada tahun 2012 silam.

Konsep Pendulum Nusantara yang gagal dieksekusi era pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berencana untuk menghubungkan sejumlah pelabuhan guna menurunkan ongkos logistik dan pengangkutan barang serta melakukan modernisasi pelabuhan di Indonesia. Kini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal membuat konsep serupa dengan nama tol laut.



Credit KOMPAS.com