Jumat, 12 Desember 2014
Begini Senjata Kapal Selam Jerman di Laut Jawa
Komandan Datasemen Tiga Satuan Kopaska Armatim Surabaya, Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari, menjelaskan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel, dalam pemaparan penemuan kapal selam milik Jerman oleh TNI, di gedung BPPT I, Jakarta, 11 Desember 2014. Tim penyelam Kopaska TNI Al menemukan bangkai kapal selam Nazi (U-Boat) peninggalan masa Perang Dunia II di kedalaman 25 meter Laut Jawa. TEMPO/Imam Sukamto
CB, Jakarta - Sebuah kapal selam Jerman (biasa disebut Unterseeboat atau U-Boat) dengan nomor lambung 168 ditemukan di Laut Jawa. Kapal tersebut tenggelam setelah dihantam torpedo H.N.M.S. Zvaardvish, kapal milik Belanda. Kapal tersebut sedang dalam misi membantu Jepang di kawasan Asia selama Perang Dunia II.
Kapal U-168 dilengkapi empat torpedo di bagian depan. Dalam dokumen pemeriksaan oleh sekutu terhadap awak kapal tersebut dijelaskan bahwa teknologi torpedo yang digunakan berbasis udara dan listrik.
Padahal Nazi Jerman sudah memiliki torpedo dengan teknologi suara. Namun Jerman sengaja menggunakan teknologi listrik di kawasan Asia yang beriklim tropis.
Selain itu, kapal tersebut dilengkapi sebuah senjata berat kaliber 105 milimeter di bagian dek depan. Senjata kaliber 37 milimeter di menara dan dua senjata berat 20 milimeter.
Di dalam dokumen tersebut dijelaskan, meski sudah tahu akan diserang oleh Belanda, U-168 tidak melakukan antisipasi. Kapal ini ditembak tepat di bagian ruang torpedo.
Credit TEMPO.CO