Rabu, 17 Desember 2014

Australia Kemungkinan Alami Resesi di Tahun 2015



Perekonomian Australia terus melambat.  
Perekonomian Australia terus melambat.

CB - Gerard Minack, salah satu ahli strategi pasar terkemuka dunia, mengatakan Australia akan mengalami resiko terjadinya resesi di tahun 2015. Salah satu penyebabnya adalah komoditas Australia yang sempat 'booming' justru akan berbalik arah.
Menurut Minack, kemungkinan Australia mengalami resesi adalah 40 persen, dengan catatan adanya indikator soal lapangan kerja yang memburuk.
"Dalam hampir semua skenario, kemungkinannya adalah nilai dolar Australia yang menurun, suku bunga lebih rendah, dan dibawah performa ekuitas," tegas Minack.
"Jika ada resesi maka bersiap dengan penurunan ekuitas yang tajam, terutama sektor perbankan dan harga rumah yang turun signifikan," tambah Minack yang memiliki jejak rekam yang cukup mengesankan dalam membuat analisa ekonomi.
Di tiga pekan terakhir tahun 2013, pasar saham Australia sedang menikmati masa yang bergairah. Misalnya saja sejumlah saham mengalami peningkatan hingga 6 persen.
Tahun ini justru sebaliknya, harga saham terpukul dengan kecemasan akibat penurunan harga komoditas, sentimen konsumen yang kurang baik, dan adanya pandangan suram dalam hal pemulihan global.
Perekonomian Australia terus melambat.
Secara global, di tahun 2014 pasar Australia bisa dikatakan melambat, dengan nilai yang berkurang hingga sekitar 4 persen.

Penurunan harga komoditas pada semester kedua tahun 2014 menjadi alasan penting dari menurunnya harga saham-saham sumber alam.
Sementara itu pengamat ekonomi, yang juga kepala investasi di Escala Partners, Giselle Roux, mengatakan telah ada keraguan bahwa kekuatan belanja konsumen yang akan datang bisa menyelamatkan pasar.

"... selama beberapa tahun terakhir, mereka yang memiliki pandangan positif soal ekonomi mengatakan akan ada peningkatan belanja konsumen ... tingkat tabungan relatif tinggi, nilai properti yang lebih tinggi dan saldo yang baik serta pengangguran tidak tinggi, "katanya.
Tetapi menurut Minack, sudah ada beberapa tanda-tanda mengkhawatirkan yang berkembang.
Misalnya, permintaan dalam negeri yang melemah dan penjualan korporasi yang masih lamban. Kemudian investasi di sektor pertambangan yang menurun dan sektor manufaktur yang masih dalam tekanan, dengan sudah adanya pengumuman lapangan kerja yang hilang di tiga perusahaan produsen mobil di Australia, dan pelayanan publik yang menyusut, tidak menjadi jaminan bahwa pengangguran tidak akan berlanjut.
Sementara dari sisi global, ancaman yang akan beresiko bagi Australia adalah pasar kredit yang mulai memburuk; kekuataan dolar Amerika Serikat yang akan menekan pasar finansial secara signifikan, terutama di pasar berkembang; serta krisis ekonomi yang menerjang Eropa.


Credit Radio Australia