Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Frederica Mogherini mengatakan, Eropa tidak ingin lagi menjadi arena persaiangan negara adidaya. Foto/Reuters
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Frederica Mogherini mengatakan, Eropa tidak ingin lagi menjadi arena persaiangan negara adidaya. Ini merupakan respon atas keputusan Amerika Serikat (AS) menangguhkan Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
Mogherini mengatakan, di masa lalu Eropa pernah menjadi medan perang dua kekutan dunia, Rusia dan AS, yang cukup menghancurkan Eropa. Oleh karen itu, lanjut Mogherini, Eropa tidak ingin lagi menjadi arena persaingan kedua negara, khususnya dalam bidang persenjataan.
"Yang jelas tidak ingin kita lihat adalah benua kita kembali menjadi medan perang atau tempat di mana kekuatan super berhadapan dengan diri mereka sendiri. Ini milik sejarah yang jauh," kata Mogherini, seperti dilansir Reuters pada Jumat (1/2).
Sementara itu, sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan keputusan AS untuk menangguhkan Perjanjian INFadalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Dia juga menyebut, keputusan ini adalah pukulan kuat bagi sistem kontrol senjata internasional.
"Saya pikir itu tidak terhindarkan, tidak akan ada yang berbeda dari kata Presiden (Donald) Trump dan apa yang Penasihat Keamanan Nasional John Bolton katakan selamakunjungannya ke Moskow.Ini sudah berakhir dan Amerika pada akhirnya akan meninggalkan perjanjian tersebut. Ini akan menjadi pukulan kuat bagi sistem kontrol senjata internasional dan sistem non-proliferasi," ucap Ryabkov.
Credit Sindonews.com
https://international.sindonews.com/read/1375460/41/ue-kami-tidak-ingin-kembali-jadi-medan-perang-negara-adidaya-1549030022