MOSKOW
- Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, mengatakan bahwa lebih dari
2.000 unit alat tempur baru dan modern akan dikerahkan di distrik
militer barat Rusia tahun ini. Langkah itu dilakukan untuk melawan
NATO yang telah menumpuk kekuatan militer di depan “pintu” Rusia.
Shoigu telah bersumpah mengambil tindakan pembalasan atas langkah
penumpukan militer NATO secara besar-besaran di perbatasan Rusia
di Eropa Timur.
“AS dan anggota NATO lainnya terus membangun
potensi militer mereka, pertama dan terutama di negara-negara tetangga
Rusia,” kata Shoigu dalam sebuah pernyataan yang dirilis Departemen
Pertahanan Rusia.
“Lebih dari 2.000 unit alat baru dan modern
akan dikerahkan di distrik militer barat Rusia tahun ini,” lanjut
pernyataan Shoigu, seperti dikutip AFP, Kamis (30/6/2016).
Menhan
Rusia menyebut bahwa saat ini NATO dan Amerika Serikat (AS) telah
mengerahkan sekitar 1.200 buah peralatan militer, termasuk 30 jet
tempur, serta lebih dari 1.000 tentara di wilayah negara-negara Eropa
Timur secara rotasi.
”Kapal-kapal Angkatan Laut
AS serta kapal militer dari anggota NATO lainnya secara teratur memasuki
Baltik dan Laut Hitam,” lanjut Shoigu.
Dia
menambahkan bahwa NATO juga terus memodernisasi dan meningkatkan
berbagai fasilitas militer di Polandia, Rumania, Bulgaria dan Baltik
untuk membawa negara-negara itu ke standar NATO.
Menurut Shoigu, penyebaran sistem pertahanan anti-rudal (ABM) AS di
Eropa Timur merupakan sumber perhatian khusus bagi militer Rusia.
”Pada
tanggal 12 Mei, sistem anti-rudal Aegis di kompleks pertahanan darat
mulai beroperasi di Rumania,” ujarnya. Dengan sistem itu, kompleks
pertahanan darat Rumania dapat digunakan untuk meluncurkan
rudal Tomahawk. AS juga bersiap membangun sistem serupa di Polandia.
Credit Sindonews