CARACAS
- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menyatakan keyakinannya bahwa
orang-orang di seluruh dunia akan "bangkit" untuk membela negaranya jika
terjadi invasi militer Amerika Serikat (AS).
"Jika Venezuela diserang oleh kekaisaran AS, orang-orang di dunia akan bangkit dan mulai bertarung bersama," kata Maduro, saat berbicara di depan para lulusan universitas kedokteran Venezuela, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (20/2).
Maduro, dalam pidatonya menuduh AS melakukan tindakan agresif, sepihak dan imperial. Ia juga menyatakan bahwa konflik Venezuela-AS adalah antara agresi AS dan pendukung pendekatan demokratis multilateral berdasarkan kesepakatan, harmoni dan dialog antara orang-orang di seluruh dunia.
"Jika Venezuela diserang oleh kekaisaran AS, orang-orang di dunia akan bangkit dan mulai bertarung bersama," kata Maduro, saat berbicara di depan para lulusan universitas kedokteran Venezuela, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (20/2).
Maduro, dalam pidatonya menuduh AS melakukan tindakan agresif, sepihak dan imperial. Ia juga menyatakan bahwa konflik Venezuela-AS adalah antara agresi AS dan pendukung pendekatan demokratis multilateral berdasarkan kesepakatan, harmoni dan dialog antara orang-orang di seluruh dunia.
Sementara
itu, sebelumnya Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino
memerintahkan Angkatan Bersenjata negara tersebut tetap siaga di
sepanjang perbatasan negara untuk mencegah potensi pelanggaran
teritorial. Dia menantang siapa pun yang ingin menggulingkan Maduro
untuk melangkahi mayat para tentara.
Padrino mengatakan, para perwira dan tentara Venezuela tetap patuh dan tunduk kepada Presiden Maduro, yang oleh sekitar 50 negara di seluruh dunia tidak lagi mengakuinya sebagai kepala negara yang sah. Dia menolak pemaksaan pemerintahan baru, meski ada dorongan dari asing sekalipun.
Padrino mengatakan, para perwira dan tentara Venezuela tetap patuh dan tunduk kepada Presiden Maduro, yang oleh sekitar 50 negara di seluruh dunia tidak lagi mengakuinya sebagai kepala negara yang sah. Dia menolak pemaksaan pemerintahan baru, meski ada dorongan dari asing sekalipun.
Komitmen
loyalitas Menhan Padrino disampaikan setelah Presiden AS, Donald Trump
mendesak militer Venezuela untuk menerima tawaran amnesti dan mendukung
pemimpin oposisi Juan Guaido atau kehilangan segalanya.
Ancaman Trump disampaikan saat berbicara kepada para pendukung dan ekspatriat Venezuela di Miami pada hari Minggu waktu setempat. Dia memiliki pesan untuk para pejabat yang membantu menjaga Maduro tetap pada kekuasaannya.
Ancaman Trump disampaikan saat berbicara kepada para pendukung dan ekspatriat Venezuela di Miami pada hari Minggu waktu setempat. Dia memiliki pesan untuk para pejabat yang membantu menjaga Maduro tetap pada kekuasaannya.
Credit sindonews.com