Pesawat mata-mata EO-5C Angkatan Darat Amerika Serikat. Foto/Wikipedia/ Tomas Del Coro
CARACAS - Sebuah pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) terlihat sibuk berkeliaran di atas wilayah Kolombia dengan misi misterius pada hari Kamis. Operasi pesawat itu memicu spekulasi bahwa Washington sedang mengintai sitausi Venezuela, di mana rezim Presiden Nicolas Maduro Moros sedang terancam kudeta.
Maduro sendiri sudah beberapa kali menuduh Washington membuat plot kudeta terhadap pemeritahnya.
Kelompok-kelompok pelacak penerbangan mendapati pesawat pengintai EO-5C Angkatan Darat AS sibuk mengitari wilayah udara Kolombia. Pesawat itu diidentifikasi sebagai N177RA.
"Pesawat mata-mata EO-5C N177RA PLOMO27 milik Angkatan Darat AS, menuju ke timur di atas Kolombia. Cukup langka!," tulis Aircraft Spots, salah satu kelompok pelacak penerbangan, via akun Twitter-nya, @AircraftSpots, yang dikutip Jumat (1/2/2019).
Pesawat mata-mata EO-5C dikembangkan dari Canadian DHC-7, pesawat turboprop empat-mesin. Pesawat seperti itu cocok untuk mengangkut sekitar 50 penumpang atau memuat kargo. Pesawat jenis tersebut biasanya tidak memiliki simbol militer besar dan secara keseluruhan lebih mirip pesawat regional daripada pesawat mata-mata, sehingga orang-orang tak akan menyangka jika itu pesawat pengintai.
EO-5C sarat dengan berbagai peralatan mata-mata dan dapat mendeteksi serta menyadap transmisi pada seluruh spektrum radio. Selain itu, pesawat tersebut mampu mengambil citra atau gambar resolusi tinggi, baik inframerah maupun bercahaya secara jelas.
Misi misterius pesawat mata-mata Amerika ini mengingatkan kejadian tahun 2014, di mana pesawat rahasia terlihat berkeliaran di langit Libya. Misinya diduga untuk mengumpulkan data intelijen di negara itu itu setelah intervensi NATO 2011 menggulingkan rezim Muammaar Gaddafi.
Pesawat-pesawat jenis EO-5C juga telah digunakan dalam misi anti-pemberontakan dan anti-narkoba oleh militer AS di Amerika Selatan. Pada pada tahun 1999, sebuah pesawat O-5A AS—pendahulu EO-5C—jatuh di Kolombia dekat perbatasan dengan Ekuador selama patroli anti-narkotika. Semua orang di dalamnya tewas.
Operasi pengintaian di atas wilayah udara Kolombia meningkat sejak negara tetangga; Venezuela, menghadapi krisis politik besar. Pekan lalu, AS mengakui Ketua Majelis Nasional Juan Guaido sebagai presiden interim Venezuela setelah pentolan oposisi itu mendeklarasikan diri sebagai presiden interim.
Sejumlah sekutu regional AS, serta Israel, ikut mengakui Guaido sebagai presiden interim. Pada hari Kamis (31/1/2019), Parlemen Uni Eropa juga memberikan suara untuk pengakuan Ketua Majelis Nasional itu sebagai pemimpin de-facto Venezuela.
Uni Eropa telah membuat ultimatum terbaru untuk rezim Maduro agar menggelar pemilihan umum (pemilu) baru dalam waktu 90 hari. Uni Eropa juga mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi.
Presiden Venezuela yang terpilih dalam pemilu 2018, Nicolas Maduro, telah menolak ultimatum tersebut. Dia memilih tetap akan berkuasa selama enam tahun ke depan dan pemilu selanjutnya baru bisa digelar tahun 2025.
Credit Sindonews.com
https://international.sindonews.com/read/1375292/42/maduro-terancam-dikudeta-pesawat-mata-mata-as-berkeliaran-di-kolombia-1548991998