Senin, 04 Februari 2019

Kapal Perang Rusia Dilengkapi Senjata Baru untuk 'Butakan' Musuh


Kapal Perang Rusia Dilengkapi Senjata Baru untuk \Butakan\ Musuh
Kapal perang Rusia dan senjata barunya, 5P-42 Filin. Foto/Alexei Danichev/Spuntik/Ruselectronics

MOSKOW - Dua kapal perang Angkatan Laut Rusia telah dilengkapi senjata baru yang dapat membuat tentara musuh kehilangan target dengan cara membutakan mata mereka untuk sementara. Senjata itu juga diklaim bisa menyebabkan halusinasi dan membuat para tentara musuh ingin muntah.

Produsen senjata, Ruselectronics, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa senjata jenis dazzler baru bernama 5P-42 Filin itu tidak mematikan.

"Ini menciptakan efek seperti strobo yang mengganggu penglihatan, secara serius menghambat kemampuan prajurit (musuh) untuk membidik di malam hari," kata pihak Ruselectronics, yang dilansir Minggu (3/2/2019) malam.

Selama uji coba, sukarelawan menggunakan senapan serbu, senapan sniper, dan senapan mesin untuk menembak target yang ditempatkan sejauh 2km dan dilindungi oleh perangkat. Mereka semua kesulitan membidik karena mereka tidak bisa melihat target.

Sekitar 45 persen sukarelawan melaporkan bahwa mereka merasa pusing, mual, dan bingung. Sebanyak 20 persen mengaku mengalami halusinasi."Menggambarkannya seperti bola cahaya yang bergerak di depan mata (kita)," lanjut pihak produsen senjata.

Ruselectronics tidak menentukan berapa banyak sukarelawan yang berpartisipasi dalam tes senjata baru itu.

Menurut perusahaan itu, 5P-42 Filin juga mampu secara efektif menekan teknologi penglihatan malam, sensor laser, dan bahkan sistem penunjuk untuk rudal anti-tank dari jarak hingga 5km.

Kapal-kapal perang yang dilengkapi dengan senjata baru itu adalah fregat canggih Admiral Gorshkov dan Admiral Kasatonov, keduanya dari Armada Laut Utara Rusia. Masing-masing memiliki dua stasiun Filin. Dua fregat lagi, yang saat ini sedang dibangun, juga diperkirakan akan dipasangi perangkat serupa.

Perusahaan tersebut pertama kali meluncurkan senjata menyilaukan pada bulan Desember lalu dan diklaim sebagai alat untuk penegakan hukum. Tim desain senjata mengatakan bahwa perangkat tersebut dapat digunakan selama penggerebekan terhadap teroris dan penjahat lainnya. 





Credit  sindonews.com