CB, Jakarta - Iran memajang
sebuah rudal jelajah dengan jarak tempuh 1.300 kilometer di pameran
peringatan hari meletupnya Revolusi Iran 1979. Rudal itu secara tak
langsung memperlihatkan perkembangan dibidang persenjatan nuklir.
“Ini adalah rudal jelajah yang dibuat dalam tempo singkat dan bisa terbang dalam sebuah altitude yang rendah,” kata Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, seperti dikutip dari reuters.com, Minggu, 3 Februari 2019.
Rudal jelajah buatan Iran itu dinamai Hoveizeh. Sejumlah ahli dari negara-negara Barat mengatakan Iran sering melebih-lebihkan kemampuan persenjataannya, meskipun tidak ada yang waswas dengn rudal-rudal balistik jarak jauh punya Iran.
Menurut Amirali Hajizadeh, Kepala Pasukan Revolusi Iran bidang ruang angkasa, pihaknya sudah mampu mengatasi masalah-masalah yang muncul pada awal pembuatan mesin-mesin jet bagi rudal jelajah. Sekarang Iran bahkan sudah bisa memproduksinya berbagai jenis senjata.
Dalam situ Kementerian Pertahanan Iran, diunggah sebuah rekaman video yang tidak diberi keterangan tanggal, memperlihatkan Hoveizeh sedang diuji coba dari sebuah peluncur. Dalam keterangan video ditulis, rudal ini telah sukses menghantam sejumlah target pada jarak 1.200 kilometer. Teheran menegaskan ujicoba ini tidak menciderai resolusi dengan negara-negara kekuatan dunia karena rudal ini tidak bisa membawa hulu ledak.
Sejak menyetujui kesepakatan nuklir pada 2015 dengan negara-negara kekuatan dunia, Iran telah memperluas program misilnya meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat.
“Ini adalah rudal jelajah yang dibuat dalam tempo singkat dan bisa terbang dalam sebuah altitude yang rendah,” kata Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, seperti dikutip dari reuters.com, Minggu, 3 Februari 2019.
Rudal jelajah buatan Iran itu dinamai Hoveizeh. Sejumlah ahli dari negara-negara Barat mengatakan Iran sering melebih-lebihkan kemampuan persenjataannya, meskipun tidak ada yang waswas dengn rudal-rudal balistik jarak jauh punya Iran.
Menurut Amirali Hajizadeh, Kepala Pasukan Revolusi Iran bidang ruang angkasa, pihaknya sudah mampu mengatasi masalah-masalah yang muncul pada awal pembuatan mesin-mesin jet bagi rudal jelajah. Sekarang Iran bahkan sudah bisa memproduksinya berbagai jenis senjata.
Dalam situ Kementerian Pertahanan Iran, diunggah sebuah rekaman video yang tidak diberi keterangan tanggal, memperlihatkan Hoveizeh sedang diuji coba dari sebuah peluncur. Dalam keterangan video ditulis, rudal ini telah sukses menghantam sejumlah target pada jarak 1.200 kilometer. Teheran menegaskan ujicoba ini tidak menciderai resolusi dengan negara-negara kekuatan dunia karena rudal ini tidak bisa membawa hulu ledak.
Sejak menyetujui kesepakatan nuklir pada 2015 dengan negara-negara kekuatan dunia, Iran telah memperluas program misilnya meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat.
Credit tempo.co