WASHINGTON
- Seorang bocah berusia 12 tahun asal Amerika Serikat (AS) dilaporkan
menjadi manusia termuda di dunia yang berhasil menciptakan reaksi
nuklir.
Konsorsium Penelitian Sumber Terbuka Fusor, sebuah kelompok sosial berdasarkan hobi, telah mengakui pencapaian Jackson Oswalt, dari Memphis, Tennessee, ketika ia berusia 12 tahun pada Januari 2018 lalu.
"Bagi mereka yang belum melihat postingan saya baru-baru ini, akan mengejutkan bahwa saya bahkan akan menganggap percaya bahwa saya telah menciptakan fusi nuklir," tulis Oswalt di forum Fusor.net.
Konsorsium Penelitian Sumber Terbuka Fusor, sebuah kelompok sosial berdasarkan hobi, telah mengakui pencapaian Jackson Oswalt, dari Memphis, Tennessee, ketika ia berusia 12 tahun pada Januari 2018 lalu.
"Bagi mereka yang belum melihat postingan saya baru-baru ini, akan mengejutkan bahwa saya bahkan akan menganggap percaya bahwa saya telah menciptakan fusi nuklir," tulis Oswalt di forum Fusor.net.
“Selama
sebulan terakhir saya telah membuat banyak kemajuan. Saya sekarang
memiliki hasil yang saya yakini sangat layak," imbuhnya seperti dikutip
dari The Guardian, Sabtu (23/2/2019).
Oswalt menuturkan untuk menjalankan proyeknya, ia mengubah ruang bermain tua di rumah orangtuanya menjadi laboratorium nuklir. Ia kemudian membeli sejumlah peralatan senilai USD10.000 yang menggunakan 50.000 volt listrik untuk memanaskan gas deuterium dan menyatukan inti nuklir untuk melepaskan energi.
"Awal dari proses itu hanya belajar tentang apa yang telah dilakukan orang lain dengan reaktor fusi mereka," terang Jackson kepada Fox.
“Setelah itu, saya mengumpulkan daftar bagian yang saya butuhkan. Saya mendapatkan bagian-bagian itu dari eBay dan seringkali bagian-bagian yang berhasil saya dapatkan dari eBay tidak persis seperti yang saya butuhkan. Jadi saya harus memodifikasinya untuk dapat melakukan apa yang perlu saya lakukan untuk proyek saya," tuturnya.
Oswalt menuturkan untuk menjalankan proyeknya, ia mengubah ruang bermain tua di rumah orangtuanya menjadi laboratorium nuklir. Ia kemudian membeli sejumlah peralatan senilai USD10.000 yang menggunakan 50.000 volt listrik untuk memanaskan gas deuterium dan menyatukan inti nuklir untuk melepaskan energi.
"Awal dari proses itu hanya belajar tentang apa yang telah dilakukan orang lain dengan reaktor fusi mereka," terang Jackson kepada Fox.
“Setelah itu, saya mengumpulkan daftar bagian yang saya butuhkan. Saya mendapatkan bagian-bagian itu dari eBay dan seringkali bagian-bagian yang berhasil saya dapatkan dari eBay tidak persis seperti yang saya butuhkan. Jadi saya harus memodifikasinya untuk dapat melakukan apa yang perlu saya lakukan untuk proyek saya," tuturnya.
Ayahnya,
Chris Oswalt, yang bekerja di sebuah perusahaan peralatan medis,
mengatakan kepada USA Today: "Saya pikir ada rasa tidak percaya yang
besar sampai mereka benar-benar melihatnya."
Namun, para ilmuwan cenderung tetap skeptis sampai pekerjaan Oswalt di verifikasi oleh organisasi resmi dan diterbitkan dalam jurnal akademik.
Namun, bocah itu sekarang mungkin telah merebut pemegang rekor sebelumnya, Taylor Wilson, sebagai manusia termuda yang menciptakan fusi di usia 14 tahun setelah melakukan penelitian energi nuklir.
Namun, para ilmuwan cenderung tetap skeptis sampai pekerjaan Oswalt di verifikasi oleh organisasi resmi dan diterbitkan dalam jurnal akademik.
Namun, bocah itu sekarang mungkin telah merebut pemegang rekor sebelumnya, Taylor Wilson, sebagai manusia termuda yang menciptakan fusi di usia 14 tahun setelah melakukan penelitian energi nuklir.
Credit sindonews.com