Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyatakan pihaknya tidak akan memindahkan senjata nuklir berbasis daratnya ke Eropa. Foto/Istimewa
OSLO - NATO tidak berniat memindahkan rudal nuklir berbasis darat baru ke Eropa. Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
Hal itu ditegaskan Stoltenberg setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menangguhkan kepatuhannya terhadap Pakta Nuklir Jarak Menengah atau perjanjian INF dengan Rusia.
"NATO tidak memiliki niat untuk mengerahkan senjata nuklir berbasis darat baru ke Eropa," kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara di ibukota Norwegia seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/1/2019).
“Kami tidak harus mencerminkan apa yang dilakukan Rusia. Tetapi pada saat yang sama kita harus memastikan bahwa kita mempertahankan pencegahan yang kredibel dan efektif, ”katanya, tanpa memberikan secara spesifik apa yang diperlukan oleh opsi-opsi militer yang berbeda yang dapat dilakukan NATO.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pihaknya akan memberikan waktu enam bulan bagi Rusia untuk berubah, demi menyelamatkan Perjanjian INF.
Pompeo mengatakan AS akan secara resmi menangguhkan Perjanjian INF pada akhir pekan ini. Dia lalu mengatakan AS akan secara resmi menarik diri dari INF dalam kurun waktu enam bulan kedepan jika Moskow tidak mengakhiri pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.
AS akan mempertimbangkan kembali penarikannya jika Rusia, yang menyangkal melanggar pakta kontrol senjata, mematuhi perjanjian itu, yang melarang kedua belah pihak untuk menempatkan rudal-rudal berbasis darat jarak pendek dan menengah di Eropa.
AS menuduh rudal jelajah baru Rusia, Novator 9M729 melanggar pakta tersebut. Rusia kemudian membantah Novator 9M729 melanggar perjanjian dan menuduh AS menciptakan dalih palsu untuk keluar dari perjanjian, sehingga dapat mengembangkan rudal baru.
Credit Sindonews.con
https://international.sindonews.com/read/1375547/41/as-keluar-perjanjian-inf-nato-tidak-akan-pindahkan-senjata-nuklirnya-1549064859