Botswana memiliki populasi gajah terbanyak di Afrika.
CB,
GABORONE -- Sebanyak 87 gajah ditemukan mati di dekat suaka margasatwa
Delta Okavango di Botswana, Senin (3/9). Pakar konservasi dari Elephants
Without Borders menyebut perburuan liar itu sebagai yang terbesar di
benua Afrika.
Rekaman gambar dari udara
memperlihatkan pemandangan yang menyedihkan. Puluhan bangkai gajah
bergelimpangan tanpa gading dan mulai membusuk. Para pakar menduga
pembunuhan massal tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
"Saya terkejut dan benar-benar
terpukul. Skala perburuan gajah di Botswana sejauh ini adalah yang
terbesar yang pernah saya lihat atau baca di Afrika," kata Dr Mike Chase
dari Elephants Without Borders, dikutip dari laman BBC.
Chase
mengatakan, Botswana memiliki populasi gajah terbanyak di Afrika,
tempat bagi sekitar 130 ribu mamalia besar berbelalai panjang tersebut.
Namun, Botswana juga menjadi negara dengan angka perburuan terbesar
dibandingkan tempat lain.
Menurut
data dari Sensus Besar Gajah pada 2015, jumlah gajah yang diburu di
Botswana berjumlah dua kali lipat dibandingkan rata-rata perburuan
negara habitat gajah lainnya. Para gajah diburu untuk diambil gadingnya
dan dijual.
Selama
ini, Botswana dikenal dengan penanganan antiperburuan yang cukup kuat
dan mampu mencegah pembantaian fauna tak bersalah. Namun, disampaikan
Chase, perburuan kembali bermunculan setelah pemerintah menghentikan
tugas unit antiperburuan.
Pemerintah
melucuti senjata unit antiperburuann pada Mei, sebulan sejak pelantikan
Presiden Mokgweetsi Masisi. Pasukan dalam unit tersebut sebagian besar
difokuskan melindungi wilayah perbatasan, yang secara historis dianggap
lebih rentan.
"Masalah
ini membutuhkan tindakan segera oleh pemerintah yang sebelumnya selalu
berada di garis depan konservasi. Pariwisata yang penting bagi ekonomi,
lapangan pekerjaan, dan reputasi internasional dipertaruhkan di sini,
terutama benteng aman para gajah," ujar Chase.