Sumbangan itu untuk mengokohkan kembali populasi badak putih.
CB,
HARARE -- Zimbabwe menyumbangkan 10 badak putih kepada Republik
Demokratik Kongo untuk mengokohkan kembali populasi hewan yang hampir
punah itu akibat perbuatan para pemburu liar satu dasawarsa lalu.
Otoritas Pengelola Taman dan Margasatwa Zimbabwe mengatakan, badak-badak
itu ditangkap dan akan dipindahkan dari Victoria Falls akhir pekan ini
atau awal pekan depan.
Sementara itu, badak-badak putih Kongo hidup di Taman Nasional
Garamba di dekat perbatasan dengan Sudan Selatan namun tidak jelas
apakah hewan-hewan itu akan dipindahkan.
Perlindungan
terhadap satwa liar merupakan upaya yang sulit dijalankan di Kongo
karena tidak ada kepastian hukum serta masih terjadinya kekerasan yang
dilancarkan oleh kalangan milisi.
Keadaan itu telah
berlangsung selama 15 tahun setelah berakhirnya perang, yang telah
menewaskan jutaan orang, terutama karena kelaparan dan penyakit.
"Pemerintah
Zimbabwe merasa puas karena keadaan sebelum dan setelah pemindahan di
... (Kongo) memenuhi standar yang diperlukan bagi pengokohan kembali
(populasi, red) badak," kata Juru bicara Otoritas Pengelola Taman dan
Margasatwa Zimbabwe ZimParks, Tinashe Farawo, Senin (3/9) waktu
setempat.
Zimparks dan kalangan pelindung satwa liar mengatakan pemindahan badak-badak itu dari Zimbabwe akan memperkuat pengumpulan gen.
Zimbabwe
pada 2016 memiliki sekitar 800 badak hitam dan badak putih serta
merupakan salah satu dari hanya empat negara yang memiliki hampir
seluruh badak putih yang ada di dunia.
Cula badak
merupakan barang berharga di Cina dan Asia tenggara.Para pemburu liar
juga mengincar gorila gunung, yang merupakan salah satu jenis hewan
paling langka di dunia.
Orang utan gunung itu hanya
dapat ditemukan di suatu bagian pegunungan berapi yang membentang di
sepanjang Kongo, Uganda dan Rwanda. Jumlah gorila gunung berhasil
dipulihkan dalam beberapa tahun belakangan berkat upaya perlindungan
yang terus menerus.