Senin, 16 Oktober 2017

Donald Trump 'Asli' Kembali Demi Janji Kampanye


Donald Trump 'Asli' Kembali Demi Janji Kampanye 
Keputusan Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran diambil tanpa menunggu langkah dari Kongres. (Reutersfarsnews.com/Handout)


Jakarta, CB -- Pada saat ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bergerak sendirian.

Setelah selama beberapa minggu agendanya dibantai akibat perpecahan Partai Republik dan perseteruan di antara pembantu dekatnya, Trump mulai bergerak pada minggu ini.

Dia memasukkan kembali janji-janji kampanye dan mencoba menarik kembali para pendukung fanatik yang belakangan merasa kecewa.


Trump mengambil langkah dramatis untuk melemahkan sistem kesehatan Obamacare, mengirim pemberitahuan bahwa dia berseida untuk membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran, mengubah pembatasan pada pembangkit listrik tenaga batu bara, dan kembali menuntut pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.




Di media sosial Presiden dari Partai Republik ini menikmati pertikaian dengan media, anggota senior Partai Republik di Kongres, dan para pemain sepakbola Amerika yang memprotesnya ketika lagu kebangsaan dinyanyikan.

Inilah Donald Trump yang dulu yang penuh kebebasan: melempar daging ke pendukung fanatik, mendengarkan pendapat sendiri dan mengganggu para pengkritik.

Tetapi di akhir minggu, dia mencapai satu kemajuan dalam membatalkan kebijakan politik pendahulunya, Barack Obama.



“Trump sadar dia harus mewujudkan sejumlah janji kampanyenya,” kata Ford O’Connel, pembuat strategi kebijakan Partai Republik. “Waktu terus berputar, Kongres tidak berguna dan sebagian pendukung fanatiknya merasa kecewa.”

Pada saat bersamaan, Gedung putih masih berantakan dan tidak pasti sehingga Kepala Staf Kepresidenan John Kelly terpaksa mengeluarkan pernyataan kepada wartawan bahwa dia tidak mengundurkan diri.

Seementara itu, posisi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson masih terancam.

Pemilihan waktu dari sejumlah keputusan Trump minggu ini dipicu oleh tenggat waktu eksterlan, terutama dalam kasus Iran.

Pemerintahnya sendiri disibuki dengan serangkaian bencana badai topan dan aksi penembakan di Las Vegas yang menjadi penghalang untuk menggerakkan agenda kebijakan.

Donald Trump Tinggalkan Kongres Demi Janji Kampanye
Presiden Donald Trump kini kembali memprioritaskan kebijakan yang juga janji kampanye seperti pendirian tembok di perbatasan dan masalah imigran. (AFP Photo/Alfredo Estrella)
Tetapi aksi Trump minggu ini juga berisi pesan: dia berencana akan mengambil keputusan tanpa menunggu Kongres.

“Presiden menjalankan agenda-agenda keras, dan kelambanan Kongros tidak akan menghentikan upaya pemerintah mendorong perekonomian, memperbaikai layanan keshatan dan melindungi rakyat Amerika,” kata Raj Shah, pejabat media Gedung Putih.

Ketika berkuasa, Obama dengan lantang mengatakan akan menghindari Kongres yang keras dengan mempergunakan “pena dan telepon”, dan mengeluakan keputusan presiden di setiap kesempatan.



Dalam kampanye tahun lalu, Trump sering mengatakan dia “sendiri” yang akan memperbaiki masalah nasinal.

Tetapi setelah dilantik, Trump berupaya mengikuti langkah anggota partai Republik di Kongres, dan dia mengamati dengan kecewa betapa lambat kemajuan di sektor yang menjadi prioritas seperti jaminan kesehatan, imigrasi dan keamanan nasional.





Credit  cnnindonesia.com