Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menunjuk
kepala staf angkatan bersenjata yang baru, sedangkan kementerian dalam
negeri melakukan reorganisasi. (REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout
via Reuters)
Namun tak ada alasan jelas yang diberikan untuk perombakan tersebut. Hanya saja, keputusan kementerian dalam negeri soal perombakan atau reshuffle ini datang seminggu setelah serangan mematikan di gurun barat Provinsi Giza.
Serangan mematikan tersebut menewaskan 16 orang polisi karena baku tembak.
Mengutip Reuters, sebuah pernyataan dari kepresidenan mengungkapkan bahwa Jenderal Mohamed Farid Hegazy akan menggantikan Jenderal Mahmoud Hegazy yang kini menjadi penasihat presiden untuk perencanaan strategis dan management krisis.
Selaln itu dalam pernyataan terpisah, kementerian dalam negeri mengumumkan bahwa mereka juga sudah mengganti beberapa pejabat tinggi.
Termasuk di dalamnya kepala keamanan dalam negeri, asisten menteri keamanan untuk Provinsi Giza, direktur keamanan, dan direktur keamanan pusat untuk Giza.
Namun sampai saat ini, dia juga tak memberikan rincian lebih lanjut terkait hal tersebut.
Credit cnnindonesia.com