Seruan oleh AS dan sekutunya untuk membangun kembali Ar-Raqqah tak lebih dari kebohongan ..."
Damaskus (CB) - Kementerian Luar Negeri Suriah pada Minggu
(29/10) mengumumkan Ar-Raqqah, tempat kelompok ISIS baru-baru ini telah
dikalahkan, masih diduduki pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat
(AS) dan petempur sekutunya dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Kota Ar-Raqqah masih menjadi kota yang diduduki dan kota itu takkan pernah dipandang sudah dibebaskan, kecuali prajurit militer Suriah memasukinya, demikian pernyataan sikap Pemerintah Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh AS dan SDF, yang merupakan pasukan darat yang mengusir anggota ISIS dari ibu kota de faktonya, bersekongkol dengan ISIS untuk memasuki kota tersebut dan mengirim mereka ke daerah lain untuk memerangi militer Suriah.
Sementara itu, militer Suriah juga mengatakan AS dan sekutunya merayakan "apa yang mereka katakan sebagai pembebasan Ar-Raqqah di atas mayat warga sipil" di kota yang dikabarkan 90 persennya menjadi puing.
"Seruan oleh AS dan sekutunya untuk membangun kembali Ar-Raqqah tak lebih dari kebohongan dan penipuan pendapat umum dengan tujuan menutupi kehancuran yang telah mereka sebabkan di Ar-Raqqah," catat Kementerian Luar Negeri Suriah.
Pada 17 Oktober 2017 SDF menyatakan kelompok itu membebaskan Ar-Raqqah setelah empat bulan pertempuran melawan gerilyawan ISIS.
Kelompok ISIS pada 2014 mengumumkan bahwa Ar-Raqqahj sebagai ibu kota de fakto mereka, setelah mengumumkan kekhalifahan sendiri di Suriah.
Kota Ar-Raqqah masih menjadi kota yang diduduki dan kota itu takkan pernah dipandang sudah dibebaskan, kecuali prajurit militer Suriah memasukinya, demikian pernyataan sikap Pemerintah Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh AS dan SDF, yang merupakan pasukan darat yang mengusir anggota ISIS dari ibu kota de faktonya, bersekongkol dengan ISIS untuk memasuki kota tersebut dan mengirim mereka ke daerah lain untuk memerangi militer Suriah.
Sementara itu, militer Suriah juga mengatakan AS dan sekutunya merayakan "apa yang mereka katakan sebagai pembebasan Ar-Raqqah di atas mayat warga sipil" di kota yang dikabarkan 90 persennya menjadi puing.
"Seruan oleh AS dan sekutunya untuk membangun kembali Ar-Raqqah tak lebih dari kebohongan dan penipuan pendapat umum dengan tujuan menutupi kehancuran yang telah mereka sebabkan di Ar-Raqqah," catat Kementerian Luar Negeri Suriah.
Pada 17 Oktober 2017 SDF menyatakan kelompok itu membebaskan Ar-Raqqah setelah empat bulan pertempuran melawan gerilyawan ISIS.
Kelompok ISIS pada 2014 mengumumkan bahwa Ar-Raqqahj sebagai ibu kota de fakto mereka, setelah mengumumkan kekhalifahan sendiri di Suriah.
Credit antaranews.com