ISLAMABAD
- Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Asif menyatakan Amerika Serikat
(AS) harus mengakui kekalahan, dan juga kegagalan di Afghanistan. Ini
merupakan respon atas pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Luar
Negeri AS Rex Tillerson.
Tillerson dalam sejumlah kesempatan dalam satu pekan terakhir melemparkan kritikan kepada pemerintah Pakistan. Kritikan pertama dilontarkan Tillerson saat dia berbicara di badan PBB di Jenewa, di mana dia menyebut Pakistan telah dijadikan tempat berlindung bagi teroris, dan mendesak Pakistan untuk berbuat lebih banyak dalam mengatasi hal ini.
Lalu, saat berkunjung ke Islamabad, Tillerson kembali mengulangi desakannya. Dia kemudian mengatakan, jika memang Pakistan tidak sanggup, maka mungkin AS akan turut langsung dalam memberangus kelompok teroris tersebut.
Menanggapi hal ini, Asif menuturkan AS harus berkaca pada operasi yang mereka lakukan di Afghanistan, yang sudah berlangsung selama 16 tahun. Asif menyebut, tidak ada hasil signifikan yang dicapai AS dalam kurun waktu 16 tahun terakhir di Afghanistan.
"Kegagalan mereka selama 16 tahun terakhir di Afghanistan ada di depan mereka. Hanya akan ada ruang untuk perbaikan jika Washington menerima kekalahan mereka, kegagalan mereka di Afghanistan. belum siap menerima ini," ucap Asif, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (29/10).
"Kami tidak akan berkompromi dengan kedaulatan kami, martabat kami. Hubungan kami dengan AS harus didasarkan pada harga diri dan martabat," sambungnya.
Asif menambahkan berkembangnya kelompok teroris di Afghanistan, yang terus tumbuh hingga perbatasan Pakistan adalah tanda lain dari kegagalan AS di negara tersebut, dan AS harus mengakui hal itu, dan bukan menyalahkan pihak lain.
Tillerson dalam sejumlah kesempatan dalam satu pekan terakhir melemparkan kritikan kepada pemerintah Pakistan. Kritikan pertama dilontarkan Tillerson saat dia berbicara di badan PBB di Jenewa, di mana dia menyebut Pakistan telah dijadikan tempat berlindung bagi teroris, dan mendesak Pakistan untuk berbuat lebih banyak dalam mengatasi hal ini.
Lalu, saat berkunjung ke Islamabad, Tillerson kembali mengulangi desakannya. Dia kemudian mengatakan, jika memang Pakistan tidak sanggup, maka mungkin AS akan turut langsung dalam memberangus kelompok teroris tersebut.
Menanggapi hal ini, Asif menuturkan AS harus berkaca pada operasi yang mereka lakukan di Afghanistan, yang sudah berlangsung selama 16 tahun. Asif menyebut, tidak ada hasil signifikan yang dicapai AS dalam kurun waktu 16 tahun terakhir di Afghanistan.
"Kegagalan mereka selama 16 tahun terakhir di Afghanistan ada di depan mereka. Hanya akan ada ruang untuk perbaikan jika Washington menerima kekalahan mereka, kegagalan mereka di Afghanistan. belum siap menerima ini," ucap Asif, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (29/10).
"Kami tidak akan berkompromi dengan kedaulatan kami, martabat kami. Hubungan kami dengan AS harus didasarkan pada harga diri dan martabat," sambungnya.
Asif menambahkan berkembangnya kelompok teroris di Afghanistan, yang terus tumbuh hingga perbatasan Pakistan adalah tanda lain dari kegagalan AS di negara tersebut, dan AS harus mengakui hal itu, dan bukan menyalahkan pihak lain.
Credit sindonews.com