SANAA
- Pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara
ke provinsi Hajja di barat laut Yaman pada Kamis kemarin. Serangan
tersebut menewaskan seorang pemimpin milisi Houthi dan sejumlah tentara
lainnya.
Seorang sumber militer Yaman mengkonfirmasi bahwa pemimpin Houthi Ibrahim Abdullah al-Moayed, salah satu komandan lapangan paling menonjol di medan perang Saada, tewas dalam serangan tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (27/10/2017).
Sebuah pernyataan komando wilayah militer kelima yang dikeluarkan oleh media center mengatakan bahwa pesawat koalisi menargetkan al-Moayad dan tentaranya di daerah Mazraq, saat menuju ke front Alba setelah menghadiri pertemuan dengan para pemimpin milisi.
Al-Moayed adalah putra pemimpin klan Houthi Abdullah al-Moayed. Dia ditunjuk sebagai wakil menteri pelayanan sipil oleh pemerintah milisi. Dia adalah orang ketiga dari saudara laki-lakinya yang membunuh orang-orang Yaman dan pemerintah mereka yang sah.
Milisi Houthi mengkonfirmasi kematian al-Moayad di situs jejaring sosial tempat foto-foto dia bersama ayahnya, yang dijuluki 'guru' karena dia mewakili salah satu referensi religius yang paling penting bagi Houthi.
Seorang sumber militer Yaman mengkonfirmasi bahwa pemimpin Houthi Ibrahim Abdullah al-Moayed, salah satu komandan lapangan paling menonjol di medan perang Saada, tewas dalam serangan tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (27/10/2017).
Sebuah pernyataan komando wilayah militer kelima yang dikeluarkan oleh media center mengatakan bahwa pesawat koalisi menargetkan al-Moayad dan tentaranya di daerah Mazraq, saat menuju ke front Alba setelah menghadiri pertemuan dengan para pemimpin milisi.
Al-Moayed adalah putra pemimpin klan Houthi Abdullah al-Moayed. Dia ditunjuk sebagai wakil menteri pelayanan sipil oleh pemerintah milisi. Dia adalah orang ketiga dari saudara laki-lakinya yang membunuh orang-orang Yaman dan pemerintah mereka yang sah.
Milisi Houthi mengkonfirmasi kematian al-Moayad di situs jejaring sosial tempat foto-foto dia bersama ayahnya, yang dijuluki 'guru' karena dia mewakili salah satu referensi religius yang paling penting bagi Houthi.
Credit sindonews.com