Istanbul (CB) - Kepolisian Turki pada Kamis menahan 65
tersangka dalam operasi menyasar personel Angkatan Udara yang dituding
memiliki kaitan dengan ulama yang dituduh Ankara mendalangi percobaan
kudeta 2016, menurut laporan kantor berita negara Anadolu.
Kejaksaan mengeluarkan perintah penangkapan total 96 orang, yang 91 di antaranya dari kalangan Angkatan Udara, dan polisi masih memburu sisa tersangka dalam operasi yang dipusatkan di kota Izmir dan meluas ke 15 provinsi menurut siaran Anadolu.
Para tersangka disebut memiliki kaitan dengan Fethullah Gulen, ulama yang jaringannya dituduh berada di balik kudeta gagal Juni 2016, yang menyebabkan 250 orang tewas. Gulen, yang tinggal di Amerika Serikat, membantah terlibat dalam upaya kudeta tersebut.
Dalam sebuah operasi terpisah, seorang jaksa Ankara pada Kamis mengeluarkan perintah penangkapan 93 karyawan pusat pelatihan swasta, yang sebelumnya ditutup karena dicurigai memiliki kaitan dengan jaringan Gulen menurut laporan Anadolu.
Pihak berwenang Turki telah menahan 160.000 orang dan memecat para pegawai negeri dalam jumlah yang hampir sama sejak percobaan kudeta militer menurut kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Maret.
Di antara mereka yang ditahan, lebih dari 50.000 di antaranya telah secara resmi dikenai dakwaan dan ditahan di penjara selama masa persidangan mereka.
Negara-negara Barat sekutu Turki telah mengkritik langkah penumpasan itu. Sementara para penentang Presiden Tayyip Erdogan menuduhnya menggunakan pemberontakan yang gagal itu sebagai dalih untuk membungkam perbedaan pendapat.
Turki mengatakan langkah-langkah perlu diambil untuk memerangi ancaman terhadap keamanan nasional menurut siaran kantor berita Reuters.
Kejaksaan mengeluarkan perintah penangkapan total 96 orang, yang 91 di antaranya dari kalangan Angkatan Udara, dan polisi masih memburu sisa tersangka dalam operasi yang dipusatkan di kota Izmir dan meluas ke 15 provinsi menurut siaran Anadolu.
Para tersangka disebut memiliki kaitan dengan Fethullah Gulen, ulama yang jaringannya dituduh berada di balik kudeta gagal Juni 2016, yang menyebabkan 250 orang tewas. Gulen, yang tinggal di Amerika Serikat, membantah terlibat dalam upaya kudeta tersebut.
Dalam sebuah operasi terpisah, seorang jaksa Ankara pada Kamis mengeluarkan perintah penangkapan 93 karyawan pusat pelatihan swasta, yang sebelumnya ditutup karena dicurigai memiliki kaitan dengan jaringan Gulen menurut laporan Anadolu.
Pihak berwenang Turki telah menahan 160.000 orang dan memecat para pegawai negeri dalam jumlah yang hampir sama sejak percobaan kudeta militer menurut kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Maret.
Di antara mereka yang ditahan, lebih dari 50.000 di antaranya telah secara resmi dikenai dakwaan dan ditahan di penjara selama masa persidangan mereka.
Negara-negara Barat sekutu Turki telah mengkritik langkah penumpasan itu. Sementara para penentang Presiden Tayyip Erdogan menuduhnya menggunakan pemberontakan yang gagal itu sebagai dalih untuk membungkam perbedaan pendapat.
Turki mengatakan langkah-langkah perlu diambil untuk memerangi ancaman terhadap keamanan nasional menurut siaran kantor berita Reuters.
Credit antaranews.com