Indonesia dinilai telah ikut serta dalam misi-misi kemanusiaan.
CB,
BOGOR -- Wakil Presiden Iran Untuk Urusan Perempuan dan Keluarga,
Massoumeh Ebtekar menyatakan, pemerintahnya mendukung pencalonan
Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa
Bangsa untuk periode 2019-2020.
"Indonesia telah ikut serta dalam misi-misi kemanusiaan guna
menyediakan bantuan dan mendirikan sekolah-sekolah di daerah-daerah
konflik. Kami siap bekerjasama dengan Indonesia," kata Wapres Ebtekar di
Bogor, Selasa (2/5).
Ebtekar sedang berada di Bogor, Jawa Barat, guna menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Islam
wasathiyah
(moderat) yang berlangsung pada 1-3 Mei 2018. Hari pertama KTT Islam
Wasathiyah ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Menurut
dia, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia
dan mendorong Islam moderat."Menurut saya penting bagi Indonesia untuk
berperan lebih menonjol lagi dalam badan-badan organisasi PBB. Saya
yakin pemerintah saya akan mendukung Indonesia," kata Ebtekar.
Pencalonan
Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk
periode 2019-2020 diluncurkan oleh Pemerintah RI pada Sidang Majelis
Umum PBB tahun 2016.
Sejauh ini sudah lebih dari 120 negara
yang menyatakan dukungannya bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota
tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.
Agar terpilih
kembali, Indonesia harus mendapatkan dukungan dari 129 negara sebagai
ambang batas pemilihan anggota tidak tetap DK PBB yang akan berlangsung
pada Juni 2018.Sebelumnya, Indonesia sudah tiga kali menjabat sebagai
anggota tidak tetap DK PBB, yaitu pada periode 1973-1974, 1995-1996 dan
2007-2008.
Dalam pemilihan tahun 2018, Indonesia bersaing
dengan Maladewa untuk memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB dari
kawasan Asia Pasifik. Anggota tidak tetap DK PBB terdiri dari sepuluh
negara yang dipilih setiap dua tahun.