Ilustrasi reaktor nuklir (REUTERS/Gleb Garanich)
"Apa yang ditunjukkan Netanyahu adalah permainan kekanak-kanakan dan konyol...yang ditujukan untuk memengaruhi keputusan Trump atas kesepakatan nuklir Iran pada 12 Mei mendatang," jelas Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Iran, seperti dikutip kantor berita semi-resmi Iran, Tasnin, Senin (30/4).
Pada 12 Mei mendatang, Amerika Serikat akan menentukan apakah akan melanjutkan sanksi ekonomi kepada Teheran atau tidak. Keputusan ini akan menjadi pukulan berat bagi pakta yang terbentuk pada 2015 antara Iran dan enam negara. Lima negara pemegang hak veto PBB, AS, China, Perancis, Rusia, Inggris, serta satu lainnya adalah Jerman.
Sementara itu Jerman menyerukan pesimismenya bahwa Teheran telah mengurangi program nuklir di negaranya. Jerman menyebut akan memberikan analisis yang rinci berdasarkan informasi Israel terkait aktivitas nuklir Iran.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyebut akan mengirim ahli untuk membicarakan aktivitas nuklir Iran ke Jerman dan Perancis. Netanyahu juga sudah berbicara pada Presiden Rusia terkait temuannya ini.
Sementara itu, di hari yang sama, Presiden Trump dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron membicarakan terkait kondisi di Siria dan Iran dalam pertemuan di Gedung Putih, AS.
Credit cnnindonesia.com