Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyatakan siap berdialog dengan Korsel. (REUTERS/Damir Sagolj)
Di akhir tahun yang didominasi retorika panas dan ketegangan terkait program senjata nuklir Pyongyang, melalui pidato tahun barunya pemimpin Korut itu negaranya adalah "kekuatan nuklir pecinta damai yang bertanggung jawab" dan menyerukan perbaikan hubungan dengan Korsel.
"Terkait hubungan Korut-Korsel, kita mesti mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea untuk menciptakan lingkungan yang damai," kata Kim sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (2/1). "Baik Korut maupun Korsel mesti sama-sama berusaha."
Kim mengatakan dirinya akan mempertimbangkan mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, Februari ini.
"Partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin akan jadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kebanggan nasional dan kami berharap gelaran itu berjalan sukses. Pejabat dari kedua negara akan segera bertemu untuk membahas kemungkinan tersebut," kata Kim.
Korea Selatan menyatakan menyambut baik tawaran Kim. Namun, sejumlah pakar di AS memandang pidato Kim jelas merupakan upaya untuk menjauhkan Korsel dari sekutu utamanya, Washington, yang tengah memimpin kampanye internasional menekan Korea Utara melalui sanksi.
Lee Hee-beom, presiden Komisi Panitia Pyeongchang, mengatakan pihaknya siap menerima partisipasi Korea Utara dan akan "mendiskusikan masalah terkait dengan pemerintah Korea Selatan juga dengan Komisi Olimpiade Internasional."
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan partisipasi Korea Utara akan memastikan kelangsungan Olimpiade. Dia juga pada bulan lalu meminta latihan militer skala besar bersama Washington yang selama ini dikecam oleh Korut ditunda untuk sementara hingga gelaran Olimpiade selesai.
Ketika dimintai komentarnya soal pidato Kim, Presiden AS Donald Trump mengatakan "kita lihat saja, kita lihat saja," seraya terus berjalan ke pesta perayaan tahun baru di resornya di Mar-a-Lago, Florida.
Credit cnnindonesia.com