Jumat, 31 Maret 2017

Tunjuk Putri Cantiknya Jadi Penasihat, Trump Melanggar Hukum


Tunjuk Putri Cantiknya Jadi Penasihat, Trump Melanggar Hukum
Penunjukkan Ivanka Trump sebagai penasihat presiden mengundang polemik karena dianggap melanggar undang-undang nepotisme. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Pengangkatan Ivanka Trump sebagai penasihat Presiden adalah pelanggaran terhadap undang-undang nepotisme. Hal itu diungkapkan mantan kepala penasihat mantan presiden Barack Obama.

Ivanka Trump di tunjuk sebagai penasihat senior Presiden Donald Trump, yang juga adalah ayahnya. Sejumlah pendapat menyatakan penunjukkan tersebut melanggar undang-undang nepotisme, yang menyatakan pejabat publik tidak boleh mempekerjakan atau mempromosikan kerabatnya.


"Pandangan saya adalah bahwa aturan nepotisme tidak berlaku untuk Gedung Putih. Selama beberapa dekade, Departemen Kehakiman mengatakan 'iya' undang-undang nepotisme berlaku untuk Gedung Putih," kata Norman Eisen seperti dikutip dari Independent, Jumat (31/3/2017).

"Presiden Trump punya pendapat dari Departemen Kehakiman bahwa undang-undang nepotisme tidak berlaku untuk Gedung Putihnya. Kami tidak setuju dengan pendapat itu," tambahnya.

Ivanka awalnya telah menyatakan dia akan memiliki peran informal namun kritikus menunjukkan bahwa ini akan memungkinkan dia untuk menghindari aturan etika. Ivanka juga sudah berkantor di West Wing, dan telah lama erat terkait dengan sejumlah keputusan kebijakan ayahnya. 



Credit  sindonews.com



Trump Tunjuk Putri Cantiknya sebagai Penasihat Presiden AS

Trump Tunjuk Putri Cantiknya sebagai Penasihat Presiden AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menunjuk sang putri Ivanka Trump sebagai salah satu penasihat dirinya. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menunjuk sang putri Ivanka Trump sebagai salah satu penasihat dirinya. Penunjukan Ivanka ini memancing kekhawatiran adanya pelanggaran etika serius yang dilakukan oleh Trump. 

Melansir Sputnik pada Kamis (30/3), sejauh ini diketahui belum pernah ada seorang Presiden AS yang menunjuk putrinya sebagai salah seorang staf di jajaran pemerintahannya.

Menanggapi kekhawatiran adanya pelanggaran etika yang dilakukan Trump, Ivanka menuturkan, ia melakukan tugas ini secara sukarela. Dia bahkan menyebut, kemungkinan besar tidak akan dibayar untuk melakoni pekerjaan ini.

"Saya telah mendengar keprihatinan mengenai posisi saya sebagai penasihat Presiden. Dalam kapasitas pribadi, saya secara sukarela mematuhi semua aturan etika, dan saya justru akan menjadi seorang karyawan yang tidak dibayar di Kantor Gedung Putih, tapi tetap tunduk pada semua aturan yang sama seperti karyawan federal lainnya," ucap Ivanka.

Hal senada juga disampaikan oleh pihak Gedung Putih. Salah seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, Ivanka adalah salah satu karyawan Gedung Putih yang tidak menerima bayaran.

Ivanka akan bergabung suaminya, Jared Kushner sebagai penasihat ayahnya. Trump sebelumnya juga telah berjanji untuk bekerja tanpa menerima gaji. Kusher saat ini memegang jabatan sebagai Penasihat Senior Presiden. 



Credit sindonews.com