Rabu, 08 Maret 2017

Para Pemimpin KTT IORA Tandatangani 'Kesepakatan Jakarta'


Komitmen kerja sama fokus pada keamanan maritim dan perdagangan.
Para Pemimpin KTT IORA Tandatangani 'Kesepakatan Jakarta'
Ads by Kiosked
Seluruh Delegasi IORA 2017 Tandatangani Jakarta Concord. (ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Wahyu Putro A)
 
CB – Pemimpin dari 21 negara Kelompok Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) menandatangani “Jakarta Concord.” Dokumen berisi komitmen setiap negara anggota untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Demikian hasil utama dari Konferensi Tingkat Tinggi IORA yang berlangsung di Jakarta hari ini. Kerja sama itu, di antaranya, menjaga keselamatan dan keamanan maritim, perdagangan dan investasi, mempromosikan manajemen perikanan yang berkelanjutan, serta meningkatkan manajemen risiko bencana.
Di samping itu, para kepala negara dan pemerintahan ini juga berkomitmen dalam penguatan akademik, ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong pariwisata dan pertukaran budaya.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa penguatan kawasan Samudera Hindia merupakan hal penting karena menjadi salah satu poros kunci dalam perhelatan dunia.
"Kami percaya bahwa Samudera Hindia berada di ambang pintu menuju keperkasaan dan perkembangan masyarakat yang besar," katanya, di Jakarta Convention Center, Selasa, 7 Maret 2017.
Para negara anggota IORA ini juga sepakat mengakui bahwa, saat menjadi Ketua IORA, Indonesia merupakan negara yang memiliki kepemimpinan dan berinisiatif untuk menggelar KTT IORA untuk kali pertama, sekaligus merayakan ke-20 tahun berdirinya organisasi yang berbasis di Mauritius tersebut.


Credit  VIVA.co.id



Menlu Retno Sebut Telah Adopsi Dua Dokumen IORA

Salah satunya deklarasi penanggulangan terorisme dan ekstremisme.
Menlu Retno Sebut Telah Adopsi Dua Dokumen IORA
Sidang Tingkat Menteri IORA 2017. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
 
CB – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebut bila Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) mengadopsi dua dokumen.
Hal itu disampaikannya pada pidato pembuka KTT IORA di Jakarta Convention Center, Selasa, 7 Maret 2017. Menurutnya, acara akbar yang digelar sejak 5-7 Maret ini berlangsung sangat konstuktif dan produktif.
"Pertemuan ini diadakan dengan cara yang sangat konstruktif dan produktif. Pertemuan yang dipimpin oleh troika - Menteri Luar Negeri RI, Australia, dan Afrika Selatan - mengadopsi dua dokumen," ujar Retno.
Dokumen pertama yaitu IORA Action Plan untuk jangka waktu 2017-2021. Action Plan mengatur segala bentuk langkah yang akan diambil dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dokumen ini memberikan panduan yang jelas akan seperti apa dan mengarah ke mana IORA ke depan.
Action Plan merupakan batu loncatan signifikan dalam perjalanan IORA sejak berdiri 20 tahun silam. "Pertemuan tingkat menteri luar negeri kemarin menggarisbawahi pentingnya komitmen negara anggota IORA untuk mengimplementasikan Action Plan," tuturnya.
Dokumen kedua yakni Deklarasi Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dan Kekerasan Ekstremisme. Deklarasi ini berfungsi sebagai panggilan untuk mengambil sikap tegas dalam melawan aksi terorisme dan kekerasan ekstremisme.
"Deklarasi ini adalah refleksi dari tekad kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, mempromosikan pesan-pesan positif mengenai toleransi, keragaman, serta moderasi di kawasan Samudera Hindia," kata mantan Duta Besar RI di Belanda ini menegaskan.




Credit  VIVA.co.id