Senin, 27 Maret 2017

Australia Khawatir ISIS Bakal Deklarasikan Kekhalifan di Filipina Selatan


 
Australia Khawatir ISIS Bakal Deklarasikan Kekhalifan di Filipina Selatan
Kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf. Insert: Julie Bishop. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian
 
SYDNEY - Australia dan sekutunya mempersiapkan diri untuk kemungkinan Negara Islam atau ISIS mendeklarasikan khalifah di Filipina Selatan. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Bishop menggambarkan munculnya ekstremisme di negara Asia Tenggara sebagai salah satu kekhawatiran terbesar. Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, baru-baru ini.

Bishop mengatakan pihak berwenang mengkhawatirkan sekitar 600 pejuang asing dari Asia Tenggara yang masih hidup di Irak dan Suriah. Mereka kemudian kembali ke daerahnya untuk menyebarkan tujuan ekstremis mereka.

"Hal ini membawa ancaman tepat di depan pintu kita," katanya seperti dikutip dari Asian Correspondent, Minggu (26/3/2017).

"Ancaman itu menjadi perhatian khusus karena pemimpin kelompok teroris yang berbasis di Filipina, Abu Sayyaf, baru-baru ini dinyatakan sebagai 'Amir' (pemimpin) oleh Negara Islam," imbuh Bishop.

Ia melanjutkan untuk menambahkan bahwa perhatian utama Australia dalam memerangi ISIS mengambil langkah-langkah untuk mencegah munculnya kelompok yang sama setelah kekalahannya.

"Kami tidak ingin melihatnya muncul di tempat lain di dunia, jika tidak, kami akan kembali dalam waktu beberapa tahun berbicara tentang bagaimana untuk mengalahkan kekhalifahan di Filipina selatan, misalnya," tukasnya.


Credit  sindonews.com