Jumat, 31 Maret 2017

Indonesia-Prancis sepakati lima kerjasama


Indonesia-Prancis sepakati lima kerjasama
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Presiden Republik Perancis Francois Hollande (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/3/2017). Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, kedua negara menyepakati komitmen baru senilai 2,6 miliar dolar Amerika dalam bidang energi, infrastruktur dan sektor ritel. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)


Jakarta (CB) - Delegasi Indonesia dan Prancis telah menandatangani lima memorandum of understanding/MOU (nota kesepahaman).

"Saya menyambut baik ditandatanganinya lima MOU, yaitu di bidang pembangun urban berkelanjutan, di bidang pariwisata, pertahanan, ilmu pengetahuan dan penelitian, serta pertukaran tenaga peneliti," kata Presiden saat konferensi pers bersama dengan Presiden Francois Hollande di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Presiden mengatakan kerjasama bidang maritim, Indonesia telah meminta kerjasama dalam memerangi IUU Fishing, termasuk menjadikan IUU (Illegal, unreported and unregulated) fishing masuk sebagai Transnational organized crime.

Sementara untuk bidang ekonomi kreatif, kata Jokowi, kerjasama di bidang sinematografis, perfilman, fashion dan ekonomi digital akan terus dikembangkan.

Selain kerjasama bilateral, lanjutnya, Indonesia-Perancis juga melakukan kerjasama yang sangat erat di berbagai isu internasional, antara lain isu kemerdekaan Palestina, pasukan perdamaian dunia, serta dan melawan ektrimisme dan terorime. "Kedua negara sepakat memperjuangkan tercapainya perdamaian Palestina-Israel melaului konsep two state solution," katanya.

Presiden mengungkapkan Indonesia dan Prancis sebagai penyumbang pasukan perdamaian dunia, sepakat meningkatkan kerjasama, termasuk peningkatan kapasitas bahasa Prancis bagi pasukan Indonesia.


Presiden juga mengatakan Indonesia-Prancis juga sepakat penyebaran nilai-nilai toleransi dan menghilangkan xenophobia sebagaia upaya memberantas ektrimisme dan terorisme.

Presiden Prancis Francois Hollande mengungkapkan adanya pasukan perdamaian merupakan komitmen Perancis-Indonesia untuk bersama-sama menghilangkan konflik di dunia.

Hollande mengatakan kerjasama pertahanan antara Indonesia-Prancis diperdalam karena kesadaran kedua negara dalam kemandirian di bidang pertahanan, termasuk alat dan personalia.

Di bidang pariwisata, kata Hollande, bahwa Prancis melihat Indonesia adalah negara kepulauan yang besar sekali sehingga perlu dikembangkan transportasi dan juga akan meningkatkan kunjungan wisata.

Presiden Prancis ini juga menilai Indonesia yang memiliki warga negara mayoritas muslim terbesar di dunia memperlihatkan kebinekaan yang toleran.

Hollande mengatakan hal tersebut menjadi ilham bagi Prancis, yakni prinsip kebebasan dan toleransi untuk menghilangkan terorisme tanpa adanya diskriminasi.





Credit  antaranews.com