Senin, 20 Maret 2017

China-AS Sepakati Cara Baru Hadapi Ancaman Nuklir Korut

 
China-AS Sepakati Cara Baru Hadapi Ancaman Nuklir Korut  
AS-China sepakat bekerja sama membangun strategi baru menghadapi ambisi nuklir Korut, menyusul upaya denuklirisasi selama ini yang kurang memuaskan. (Foto: REUTERS/Lintao Zhang)
 
Jakarta, CB -- Amerika Serikat dan China sepakat bekerja sama mencari solusi baru menghadapi ambisi rudal dan nuklir Korea Utara yang kian memprihatinkan.

Di Beijing, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, ia bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi setuju untuk bekerja sama membujuk Pyongyang agar menghentikan penggunaan senjata nuklir.

"Kami memiliki pandangan yang sama bahwa ketegangan di Semenanjung Korea saat ini yang cukup tinggi, dan sudah mencapai level yang membahayakan. Kami berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah konflik itu pecah," ungkap Tillerson usai bertemu dengan Wang, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/3).

Pada Kamis lalu, Tillerson menilai komunitas internasional perlu cara baru menghadapi ancaman nuklir Korut. Sebab menurutnya, upaya denuklirisasi Korut yang telah berjalan hampir dua dekade ini tak kunjung membuahkan hasil yang memuaskan.

Saat bertandang ke Seoul, mantan bos ExxonMobil itu bahkan menekankan bahwa cara militer bisa dipertimbangkan jika Pyongyang terus-menerus mengancam AS dan sekutunya di kawasan menggunakan propaganda nuklirnya.

Tillerson juga mendesak China, sekutu dekat Korut, untuk lebih berkontribusi dalam meredam ambisi nuklir Korut.

Dia menyatakan, Washington tak segan menjatuhkan sanksi finansial bagi sejumlah perusahaan dan bank China jika masih kedapatan berbisnis dengan negara paling terisolasi itu.

Beijing kerap kesal lantaran sering dikaitkan dan ditekan Washington untuk mengendalikan teman dekatnya itu. Walaupun begitu, saat bertemu Tillerson, Wang menggambarkan pertemuan keduanya berjalan "produktif dan pragmatis."

Wang mengatakan, negosiasi dan pemetaan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru terhadap Korut juga terus berjalan dan berharap segera dirampungkan.

Dia menuturkan, komunitas internasional harus tetap berkomitmen untuk mengedepankan cara diplomatik daripada cara militer sebagai solusi damai dalam menghadapi Korut.

"Kedua negara berharap menemukan cara untuk memulai kembali perundingan. Tak satu pun dari kita yang siap menyerah mengenai harapan perdamaian," kata Wang.


Credit  CNN Indonesia