Senin, 20 Maret 2017

Ke China, Raja Salman Teken Kerja Sama Senilai Rp864 Triliun

 
Ke China, Raja Salman Teken Kerja Sama Senilai Rp864 Triliun  
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud menandatangani 14 perjanjian kerja sama bernilai lebih dari US$ 65 miliar bersama China saat bertemu Presiden Xi Jinping. (Foto: REUTERS/Lintao Zhang)
 
Jakarta, CB -- Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud bertolak ke China pada 15-18 Maret dan bertemu Presiden Xi Jinping. Dalam pertemuan, kedua negara sepakat menandatangani 14 perjanjian kerja sama (MoU) bernilai lebih dari US$65 miliar atau setara Rp864 triliun.

"Perjanjian tersebut meliputi berbagai bidang kerja sama. Seperti MoU dalam kapasitas produksi dan kerja sama investasi saja bernilai US$65 miliar dan melibatkan sekitar 35 proyek kerja sama," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri China, Zhang Ming seperti dikutip kantor berita Xinhua, Jumat (17/3).

Selain meneken sejumlah perjanjian, kedua pemimpin juga sepakat meningkatkan kerja sama di segala bidang dan mendorong terjalinnya kemitraan strategis.

Dalam perbicangan, Xi sempat bercerita mengenai kunjungannya ke Saudi pada 2016 lalu. Saat itu, kedua negara berkomitmen menguatkan kerja sama dalam urusan internasional dan regional.

Melihat kunjungan Raja Salman ke Beijing, Xi mengaku senang bahwa hubungan kedua negara bisa terus terjaga.

Mengutip Reuters, perusahaan Saudi dan China juga turut menandatangani 21 kesepakatan, mulai dari peningkatan investasi pada tanaman minyak dan petrokimia, industri e-commerce, hingga kerja sama memperbesar pasar energi terbarukan.

Di Beijing, Raja Salman juga berupaya meningkatkan penjualan minyaknya melalui bisnis dengan tiga perusahaan minyak terbesar di China.

Xi memastikan bahwa Negeri Tirai Bambu akan tetap menjadi pasar ekspor minyak yang stabil dan dapat diandalkan Saudi. Untuk itu, lanjutnya, penting bagi kedua negara memperdalam kerja sama.

"Untuk waktu yang lama, China dan negara-negara Islam telah saling menghormati dan memiliki kerja sama yang saling menguntungkan. Kedua belah pihak juga telah menciptakan model koeksistensi damai dari dua budaya yang berbeda," tutur Xi.

Sementara itu, Raja Salman berharap Beijing dapat memainkan peran yang lebih besar mengenai masalah di Timur Tengah, khususnya dalam menciptakan perdamaian.

"Arab Saudi bersama China mau bekerja sama untuk mempromosikan keamanan, kemakmuran, dan perdamaian di kawasan dan global," ujar Salman.




Credit  CNN Indonesia