Kamis, 08 September 2016

Milisi Syiah Irak Bantu Pasukan Suriah untuk Rebut Aleppo

 
Milisi Syiah Irak Bantu Pasukan Suriah untuk Rebut Aleppo  
Ilsutrasi pertempuran di Aleppo, Suriah. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
 
Jakarta, CB -- Milisi Syiah Irak mengirim lebih dari 1.000 pejuangnya ke garis depan pertempuran di Aleppo untuk membantu militer Suriah melawan kelompok pemberontak pada pekan ini.

Dilaporkan Reuters pada Rabu (7/9), Aleppo merupakan kota yang terbagi antara kekuasaan pemerintah dan kelompok pemberontak. Tentara yang royal kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah mengepung wilayah pemberontak.

Dengan ikut sertanya milisi Syiah Irak, maka pasukan pemerintah Suriah mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk kekuatan udara Rusia, milisi Syiah Libanon, dan sejumlah pasukan dan jenderal Iran.

Kedatangan bala bantuan dari Irak menunjukkan bagaimana konflik Suriah, dan Irak tak lagi mengenal batas wilayah dan bertransformasi sebagai perang sektarian yang luas di Timur Tengah. Milisi Syiah Irak sendiri tengah memerangi kelompok militan ISIS di negara mereka.

Hashim al-Moussawi, juru bicara milisi Syiah Irak Harakat al-Nujab, mengatakan para pejuangnya akan memperkuat wilayah yang diambil alih dari para pemberontak di Aleppo selatan.

Akun Twitter milisi menunjukkan berbagai foto pejuangnya di garis depan pertempuran di Suriah. Mayor Jenderal Iran, Qassem Soleimani, juga terlihat menjadi komandan operasi pejuang asing untuk pasukan Garda Revolusi Iran, yang kerap memimpin operasi di Suriah maupun Irak.

Sementara, komandan pemberontak menyatakan mereka sedang bersiap
meluncurkan serangan balik untuk mematahkan pengepungan tentara Suria yang semakin menguat menyusul pertempuran sengit di sekitar kompleks militer dalam beberapa pekan terakhir.

Kelompok pemberontak kehilangan wilayah kompleks perguruan tinggi militer yang direbut pasukan pro-pemerintah pada Minggu (4/9) dekat daerah Ramousah dari barat daya Aleppo. Wilayah itu juga merupakan salah satu jalur utama menuju pusat kota.

Sejumlah rekaman video memperlihatkan bahwa warga sekitar muntah-muntah akibat serangan gas beracun yang dijatuhkan di wilayah yang dikuasai pemberontak di Aleppo.

Lima tahun berlangsung, konflik di Suriah menewaskan ratusan ribu warga dan menyebabkan 11 juta orang mengungsi. Jumlah pengungsi tersebut merupakan setengah dari total populasi warga Suriah sebelum perang. Hingga saat ini belum terlihat pihak mana yang akan memenangi pertempuran dan dapat mengembalikan stabilitas di negara itu.

Sementara itu, pasukan Turki terus memerangi ISIS di wilayah perbatasan di Suriah utara dan milisi Kurdi. Amerika Serikat, di lain pihak, medukung milisi Kurdi untuk memerangi ISIS. AS dan Rusia kini tengah bernegosiasi soal rencana penerapan gencatan senjata di Suriah.

Di Aleppo sendiri sekitar 250 ribu warga sipil terperangkap dalam wilayah yang dikuasai pemberontak karena kepungan tentar Suriah. AS dan Rusia hingga kini belum juga sepakat untuk menerapkan gencatan senjata.


Credit  CNN Indonesia