Rabu, 28 September 2016

Kenapa Ada Lekukan di Atas Bibir Kita? Ini Jawabannya

 Kenapa Ada Lekukan di Atas Bibir Kita? Ini Jawabannya
freepicturesweb.com
 
CB, London – Lekukan yang ada di atas bibir dan di bawah hidung adalah bagian dari tubuh manusia yang telah membuat bingung banyak ilmuwan selama berabad-abad. Tapi, para pakar akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan kenapa lekukan itu ada di sana.

Lekukan di atas bibir yang diberi nama philtrum adalah tempat di mana berbagai bagian dari wajah kita digabungkan seperti kepingan-kepingan puzzle yang terjadi saat kehamilan berusia antara dua dan tiga bulan.

Cuplikan dari film dokumenter BBC berjudul Inside The Human Body menunjukkan fase-fase luar biasa dari proses terbentuknya wajah manusia di dalam kandungan.

Pada periode awal kehamilan, wajah manusia masih berbentuk daging yang berlipat-lipat dan berbenjolan-benjolan tanpa adanya tampilan yang jelas.

Tapi, seiring berjalannya waktu, wajah manusia mulai terlihat bentuknya di mana bagian-bagian utamanya menyatu di bawah hidung hingga menciptakan lekukan yang bernama philtrum tadi.

Dalam menjelaskan proses tersebut, Dr Michael Mosley mengatakan: “Selama berabad-abad para pakat biologi selalu bertanya-tanya kenapa setiap wajah manusia memiliki bagian tertentu seperti itu.

“Sekarang, kami mengetahui bahwa itu adalah tempat di mana kepingan-kepingan puzzle yang berupa wajah manusia akhirnya disatukan.

“Kami mengambil data dari pemindaian embrio yang sedang mengalami perkembangan sehingga kami bisa menunjukkan kepada Anda semua untuk kali pertama bahwa wajah kita tidak hanya tumbuh begitu saja, tapi juga digabungkan seperti sebuah puzzle.

“Tiga bagian utama dari puzzle tersebut bertemu di atas bibir kita hingga memunculkan lekukan yang dikenal dengan nama philtrum.

“Seluruh proses yang menakjubkan ini (bersatunya kepingan-kepingan hingga menjadi wajah manusia yang bisa dikenali) terjadi di dalam kandungan antara dua dan tiga bulan pertama. Jika proses itu tak terjadi, maka wajah itu tak akan pernah terbentuk.”



Credit  TEMPO.CO