Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Kamis, 29 September 2016
Ini Bukti Sahih Bumi dan Bulan Sebelumnya Menyatu?
Dipercaya ada planet Theia yang dulu bertabrakan dengan bumi dan menjadi satu dengan planet kita, serta menjadi bagian bulan.
CB, Baltimore - Para ilmuwan mengklaim, mereka akhirnya menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Bulan terbentuk saat terjadi tubrukan pada miliaran tahun lalu.
Ketika Bumi diperkirakan terbentuk pada 4,5 miliar tahun lalu,
ilmuwan meyakini bahwa Bulan terbentuk beberapa tahun setelahnya, yakni
setelah sebuah obyek berukuran serupa Mars menabrak Bumi yang kala itu
masih muda.
Saat ini para ilmuwan mengatakan, lapisan besi dan material lain di
dalam Bumi merupakan bukti bahwa Bulan terbentuk dari sisa-sisa
tabrakan.
Hipotesis dari tabrakan besar itu menyebut, protoplanet--planet
seukuran Bulan--bernama Theia menabrak Bumi pada miliaran tahun lalu.
Menurut hipotesis, tabrakan tersebut menghasilkan sejumlah
puing-puing yang dikeluarkan dari inti, dan Theia bergabung dan menjadi
bagian dari Bumi. Sementara itu, bulan terbentuk dari puing-puing sisa
tabrakan.
Bulan, satelit alami Bumi (NASA)
Dengan menggunakan data seismik dari inti dan mantel Bumi, peneliti
di Johns Hopkins University mengungkap lapisan besi, silikon, oksigen,
dan elemen lain yang memiliki ketebalan ratusan kilometer.
Simulasi di laboratorium mengungkap, setelah terjadinya tabrakan besar, campuran antara obyek dan inti Bumi akan meninggalkan jejak dalam bentuk lapisan bertingkat, seperti terlihat di dekat inti Bumi saat ini.
"Kami mengatakan bahwa lapisan bertingkat adalah bukti nyata," ujar
peneliti Bumi dan Ilmu Planet di Johns Hopkins, Profesor Peter Olson,
seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (28/9/2016).
Untuk membuktikan hipotesis tersebut, kelompok peneliti itu melakukan simulasi campuran dengan cairan, untuk menciptakan pencampuran bergolak yang berada di Bumi pada zaman dulu.
Struktur lapisan Bumi (Victoria Museum)
Para peneliti menggunakan lapisan cairan yang tak dapat dicampur,
yakni minyak dan air, untuk merepresentasikan mantel dan inti Bumi.
Mereka menjatuhkan garam atau etanol ke dalam tangki lebih dari 60
kali, untuk mensimulasikan tabrakan dan memantau pencampuran berikutnya
yang terjadi.
Dari percobaan itu diketahui, semakin besar kepadatan dan volume
cairan yang di jatuhkan ke dalam tangki, maka percampuran akan terjadi
lebih lebih banyak.
Ketika dibandingkan dengan peristiwa tabrakan awal, jika terdapat
sebuah obyek yang cukup besar akan menabrak Bumi, maka seluruh inti akan
menjadi material campuran.
Sedangkan, jika obyek setara dengan ukuran Mars atau lebih kecil
menabrak Bumi--layaknya Theia, maka pencampuran akan menghasilkan
lapisan yang seperti ada di bagian dalam Bumi saat ini.
Bumi 'Mencuri' Bulan
Teori lain soal kelahiran Bulan disajikan sejumlah peneliti dalam
diskusi Royal Society. Yakni, Bulan adalah 'hadiah' dari Venus, atau Bumi mungkin 'mencurinya' dari Venus.
Planet Venus dulu diduga punya Bulan, namun kemudian hilang. Satelit alami itu lalu tertangkap gravitasi Bumi.
"Saya pikir bagian dari kunci untuk memahami Bulan mungkin adalah
fakta bahwa Venus tak memiliki satelit. Pastinya kita harus lebih banyak
mempelajari Venus," kata Dave Stevenson, dosen ilmu planet dari Caltech
University.
Sebagai petunjuk, Bumi punya 1 bulan, Uranus memiliki 27, Saturnus bahkan lebih dari 50, tapi Venus tak punya sama sekali.
Sebuah teori menyingkap bahwa Bulan bisa menjadi tempat tinggal manusia di luar angkasa jika Bumi kelak akan hancur.
Teori "menangkap bulan" mengasumsikan Bumi menggunakan kekuatan gravitasinya untuk menarik benda langit itu ke orbitnya.
Namun teori ini gampang dipatahkan. Apalagi terbukti, komposisi
geokimia Bulan dan Bumi serupa. Analisis batuan Bulan yang dibawa oleh
misi Apollo NASA menunjukkan bahwa satelit itu memiliki komposisi isotop
sangat mirip dengan Bumi.
Dan jika Bulan dan Bumi punya isotop serupa, maka teori 'menangkap
bulan' sulit dipertahankan. Demikian menurut Alex Halliday dari Oxford
University. Kesamaan isotop menunjukkan bahwa, "Bulan dan Bumi terbentuk
dari bahan yang sama.
"Namun, teori baru itu menarik. "Salah satu alasannya, Bumi dan
Venus dekat satu sama lain . Mereka memiliki massa yang sama, dan
orang-orang akan berpikir keduanya mungkin telah terbentuk dengan cara
yang sama," tambah Alex Halliday.
"Jadi, pertanyaannya adalah, jika Bumi dan Venus terbentuk dengan cara yang sama, kenapa Bumi memiliki Bulan dan Venus tidak?"