Selasa, 27 September 2016

India Bawa Perseteruan dengan Pakistan ke PBB

 
India Bawa Perseteruan dengan Pakistan ke PBB  
Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj menuding Pakistan mendukung terorisme. (Reuters/Brendan McDermid)
 
Jakarta, CB -- India menyeret perseteruan dengan Pakistan ke ranah global dengan membahasnya dalam Sidang Umum PBB. Langkah ini diambil India sebagai bagian dari kampanye untuk mengucilkan Pakistan di PBB.

Diberitakan Reuters, Selasa (27/9), India mengatakan kepada 193 negara anggota PBB bahwa sudah saatnya mereka mengidentifikasi negara pendukung terorisme dan mengisolasinya karena tidak ikut memerangi teroris.

Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj mengatakan bahwa penahanan warga Pakistan, Bahadur Ali, adalah bukti bahwa Pakistan mendukung teror lintas batas. Bahadur Ali yang mengaku anggota Taliban ditangkap dalam baku tembak di Jammu dan Kashmir, wilayah sengketa kedua negara, pada Juli lalu.

"Tapi saat dikonfrontir dengan bukti, Pakistan membantah. Mereka meyakini serangan itu akan membuat Pakistan mendapatkan wilayah itu," kata Swaraj.

"Saran saya untuk Pakistan adalah: Lupakan mimpi kalian. Saya tegaskan bahwa Jammu dan Kashmir adalah bagian tidak terpisahkan dari India dan akan tetap demikian," lanjut dia.

India menuding Pakistan terlibat serangan ke pangkalan militer India di Kashmir pada 18 September lalu, salah satu serangan paling mematikan sejak kedua negara pemilik senjata nuklir ini terpisah pada 1947. Pakistan membantah terlibat serangan itu.

"Kita harus menanggalkan prasangka dan bersama mengambil strategi yang efektif melawan teror. Dan jika ada satu negara yang menolak bergabung dengan strategi global ini, maka harus dikucilkan," ujar Swaraj.

Perdana Menteri India Narendra Modi pada Sabtu lalu bersumpah akan menggelar kampanye global untuk mengucilkan Pakistan. Bulan lalu, Menlu AS John Kerry mendesak Pakistan bergabung dengan negara-negara lain untuk memerangi terorisme.

India sejak lama menuding Pakistan menyokong militan di wilayah Kashmir, serta mengirim pasukan untuk mengacau di India. Tudingan ini dibantah keras oleh Pakistan.

PM Pakistan Nawaz Sharif pekan lalu mengatakan di PBB bahwa India memberikan syarat yang tidak bisa dipenuhi untuk dilangsungkannya dialog dua negara.

"Syarat apa? Kami mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah bukan atas dasar syarat, tapi dasar persahabatan," ujar Swaraj.

Duta Besar Pakistan untuk PBB Maleeha Lodhi mengatakan tudingan Swaraj "salah dan tidak berdasar". Menurut dia, India yang tidak ingin berdialog untuk menyelesaikan masalah.

"India menghentikan perundingan lebih dari setahun lalu, dan menolak melanjutkannya meski beberapa kali ditawarkan Pakistan," kata Lodhi.



Credit  CNN Indonesia