Rabu, 28 September 2016

Mata-mata bertengkar dengan istrinya 'operasi D-Day hampir gagal'


Juan Pujol 
Juan Pujol dan istrinya, Araceli. 
 
Pertengkaran antara seorang mata-mata dan istrinya hampir mengacaukan operasi D-Day, pada masa Perang Dunia II, demikian arsip milik dinas rahasia Inggris MI5 menyebutkan.
Juan Pujol, yang memiliki nama sandi Agen Garbo, turut dalam opwerasi untuk meyakinkan Nazi bahwa pendaratan tentara sekutu di Prancis tidak akan berlangsung di Normandia melainkan di Pas-de-Calais.
Namun, pada Juni 1943, isterinya yang telah terkurung dalam rumah mereka di London untuk melindungi identitasnya selama beberapa waktu, mengancam akan pergi ke kedutaan Spanyol.
Ia mengatakan akan membongkar semuanya jika dia tak diizinkan untuk pulang mengunjungi ibunya.

    Rindu kampung halaman

    Keluarga ini tinggal di Harrow, bagian barat-laut London, di mana Agen Garbo memiliki sebuah jaringan sub-agen yang mengirimkan laporan intelijen palsu kepada ahli mata-mata Jerman.
    Masukannya soal informasi palsu kepada Nazi mengalihkan mereka jauh dari lokasi pendaratan D-Day yang sebenarnya pada 6 Juni 1944.
    Nyonya Pujol bukan hanya berjuang untuk mengatasi tekanan dalam kehidupan ganda keluarganya, tetapi juga diterpa rasa rindu kampung halaman.
    Ia merindukan makanan Spanyol dan menjadi begitu pemarah pada suaminya yang sering tidak pulang.
    Kekhawatiran akan dikenalinya keluarga Pujol di jalan-jalan di London, menyebabkan Nyonya Pujol frustrasi karena gerak-gerik dirinya serta anak-anak mereka dibatasi.
    Dalam arsip-arsip rahasia, yang dikeluarkan oleh Arsip Nasional, tercatat saat-saat Nyonya Pujol berhadapan dengan seorang perwira atasa suaminya.
    Saya tidak ingin lagi tinggal bersama suami saya, bahkan hanya untuk lima menit" teriaknya pada agen MI5 Pujol, Thomas Harris. "Bahkan jika mereka membunuh saya, saya akan pergi ke kedutaan Spanyol."
    ------------

    Rahasia-rahasia lainnya yang terungkap dalam berkas

    • Rencana untuk menjadikan Agen Garbo dipekerjakan sebagai seorang mata-mata yang bekerja melawan Rusia yang mengarah ke Perang Dingin.
    • Sejarawan dan juru kampanye perdamaian E P Thompson - yang terkenal dengan bukunya The Making Of The English Working Class - merupakan subyek pengawasan dinas rahasia Inggris MI5 selama 20 tahun.
    ---------
    Agen Garbo bukan hanya akan menipu orang-orang Nazi dengan berpura-pura menjadi agen mereka dan memberikan informasi palsu, tapi dia juga mempedaya istrinya agar tutup mulut.
    Meskipun anak buah Garbo sudah mengatakan pada istrinya seakan ia telah dipecat, namun ia merasa bahwa idenya ini tidak akan cukup.
    Karena Nyonya Pujol tidak bisa kembali ke Spanyol, ia menyusun rencana untuk meyakinkannya bahwa emosinya yang meledak-ledak menyebabkan Pujol ditangkap.
    Ia bahkan diajak untuk mengunjunginya, dengan mata tertutup, menuju ke sebuah kamp penahanan dan, usai bertemu, ia diyakinkan tentang perlunya untuk mendukung tugas penyamaran yang dilakukan suaminya.
    Penasihat hukum MI5, Mayor Edward Cussen, mengatakan ia telah memutuskan bahwa suaminya harus dibebaskan dan diizinkan untuk melanjutkan misi.
    "Ia mengingatkan Nyonya Pujol bahwa suaminya tidak punya waktu berurusan dengan orang-orang yang merecoki dan jika namanya disebut lagi, maka ia akan langsung memerintahkan Nyonya Pujol untuk dikurung," kata Harris.
    "Ia pun kembali ke rumahnya untuk menunggu kedatangan suaminya."




    Credit  BBC