Dalam bentuk kendaraan otonom.
Kendaraan otonom untuk penjaga perbatasan Israel (Fox News)
"Ini adalah masa depan. Perbatasan merupakan tempat ideal pintu masuk bahaya dan ancaman negara. Dengan membuat kendaraan tanpa awak (otonom), maka kegiatan patroli di perbatasan akan mengurangi risiko hilangnya nyawa pasukan," ujar petinggi Israel Defense Forces (IDF), dikutip dari Fox News, Selasa 6 September 2016.
Dikatakan petinggi IDF itu, pembuatan mobil otonom ini akan melibatkan perusahaan yang ahli di bidang pertahanan, Elbit Systems, yang berlokasi di Israel juga. Dalam unit purwarupa, IDF telah berhasil menggunakan mobil Ford F-350 jenis truk pick-up. Di dalam truk itu telah disematkan teknologi berkendara dengan kendali jarak jauh.
Truk tersebut dinamakan Board Protector Unmanned Ground Vehicles (UGV), yang dilengkapi dengan empat kamera berjalan, dan sebuah kamera observasi 360 derajat yang akan membantu staf pengendali untuk mengenali ancaman yang datang.
Untuk sementara ini, kendaraan otonom itu belum dilengkapi dengan persenjataan. UGV telah diuji coba sejak Juli 2015, dan beroperasi pada Februari kemarin.
Dalam operasinya, setiap kendaraan dioperasikan dengan kendali dari jarak jauh oleh operator yang berada di ruang monitor. Di dalam ruangan, operator tersebut hanya berbekal setir, joystick dan pedal.
Dalam beberapa bulan ke depan, pasukan Israel akan mengembangkan UGV semi-otonom, yang memungkinkan kendaraan untuk berjalan sesuai koordinat peta yang terlebih dahulu diatur oleh operator yang ada. Meski bisa berjalan sendiri, namun masih dibutuhkan keterlibatan operator untuk memandu kendaraan, agar bisa menghindari halangan saat beroperasi.
"Di masa depan, kendaraan ini akan memiliki kemampuan untuk bisa berjalan sendiri, tanpa intervensi manusia, dan bisa menghindari halangan di jalan. Bahkan, pasukan bisa duduk di dalam mobil ini," ujar pihak IDF.
Sayangnya, IDF tidak mau menyebutkan berapa unit UGV yang telah dioperasikan Israel. Yang jelas, UGV akan ditempatkan di perbatasan lain selain Gaza, seperti perbatasan Israel dengan Mesir, Yordania, Suriah dan Lebanon.
"Awal tahun depan, kami akan mengupayakan adanya mesin tembak di kendaraan itu, yang bisa dikendalikan dari ruang monitor. Senjata itu tidak akan kami buat otonom, hanya kendaraan," ujar IDF.
Credit VIVA.co.id