Krisis dapat terjadi dalam dua pekan mendatang.
Menkeu Yunani Yanis Varoufakis dan Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem. (REUTERS/Francois Lenoir)
Dikutip dari BBC, Selasa, 12 Mei 2015, Yanis mengeluarkan peringatan setelah pertemuan menteri keuangan Eropa di Brussel untuk membahas dana talangan Uni Eropa dan IMF kepada Yunani.
Para menteri keuangan berpendapat Yunani telah membuat kemajuan, namun masih ada beberapa pekerjaan yang dibutuhkan. Saat ini pemerintah Yunani, tengah berusaha membayar kewajiban mereka.
Sebelumnya Yunani telah mulai membayar bunga utang IMF sebesar 750 juta euro, sehari sebelum batas waktu yang ditentukan. "Likuiditas adalah isu yang sangat mendesak," kata Varoufakis.
Yunani memiliki waktu hingga akhir Juni, untuk mencapai kesepakatan reformasi dengan para kreditor internasional. Namun krisis menambah prospek gagalnya Yunani membayar utang dan meninggalkan euro.
Zona euro bersikeras penerapan reformasi ketat oleh Yunani, termasuk pemotongan dana pensiun, sebagai syarat pemberian dana talangan. Namun hal itu ditolak oleh pemerintah baru Yunani.
Partai Syriza yang berkuasa saat ini, telah berjanji menghentikan pengetatan anggaran, dengan berusaha melakukan negosiasi pembayaran utang dengan Uni Eropa dan IMF.
Pemimpin Eurogroup, Jeroen Dijsselbloem, mengatakan harus ada perjanjian penuh soal dana talangan, sebelum Yunani dapat menerima pembayaran dana talangan berikutnya.
Saat ini Yunani masih menunggu disalurkannya dana tahap terakhir sebesar 7,2 miliar euro, dari total 240 miliar dana talangan Uni Eropa dan IMF.
Credit VIVA.co.id