Senin, 18 Mei 2015

Waspada Iran, Saudi Rencanakan Beli Nuklir dari Pakistan

Presiden AS dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bi Nayef dalam pertemuan di Camp David, AS. (Foto : Reuters)
Presiden AS dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bi Nayef dalam pertemuan di Camp David, AS.

RIYADH  (CB) - Perjanjian mengenai program nuklir Iran yang sedang berjalan menimbulkan keresahan bagi Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi dikabarkan berencana untuk membeli senjata nuklir dari sekutunya, Pakistan.
“Kami tidak bisa diam saja sementara Iran diizinkan untuk meningkatkan kapabilitasnya dengan riset (nuklir) nya,” demikian ujar petinggi Arab tersebut kepada New York Times, Senin (18 /5/2015).
Pernyataan ini dipertegas dengan ucapan dari kepala dinas intelijen Arab Saudi, Pangeran Turki bin Faisal. Dia mengatakan apa pun yang dimiliki oleh Iran, maka Arab Saudi akan memilikinya juga.
Dinas intelijen Amerika Serikat (CIA) telah berasumsi bahwa Arab Saudi akan menjalakan rencananya untuk memperoleh senjata nuklir. Namun mereka masih mencari tahu apakah Pakistan telah menyuplai negara teluk itu dengan senjata dan teknologi nuklir atau belum.
“Kami tahu barang-barang ini (nuklir) tersedia bagi mereka. Kita harus berasumsi bahwa Saudi telajh memutuskan untuk memiliki senjata nuklir,” kata seorang pejabat intelijen AS, yang tidak disebutkan namanya, seperti yang dikutip IBTimes, Senin (18/5/2015).
Pakistan dan Arab Saudi memiliki hubungan yang erat. Penolakan Pakistan untuk berpartisipasi dalam koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk menyerang Yaman diyakini tidak terlalu mempengaruhi hubungan kedua negara. Hubungan ini akan mempermudah Arab Saudi untuk mendapat teknologi dan senjata nuklir jika mereka mau.



Credit   Okezone