Dalam video itu, Taliban memamerkan senjata untuk menembak helikopter.
Seorang anggota Taliban Pakistan memegang
senjata peluncur rudal udara. Pada pekan lalu mereka merilis video yang
menyebut klaim penembakan helikopter bukan tudingan palsu. (11/05/2015) (DAILYMAIL)
Dalam video itu, kelompok pemberontak terlihat sedang memegang sebuah peluncur rudal yang diklaim menjadi senjata untuk menembak jatuh satu dari tiga helikopter.
Laman Dailymail, Senin, 11 Mei 2015 melansir, senjata anti-pesawat itu hampir serupa dengan yang mereka klaim digunakan untuk menembak jatuh helikopter.
Dalam video yang berdurasi kurang dari dua menit tersebut terdapat sebuah potongan pesan yang menyebut mereka menembakkan rudal dari jarak 3 kilometer.
"Rudal mengenai baling-baling helikopter di bagian ekor," ujar pesan yang disampaikan Taliban dalam Bahasa Urdu di awal video.
Para anggota yang terlihat mengenakan penutup wajah itu berdiskusi mengenai bagian dari rudal. Sementara, bagian video lainnya menunjukkan sebuah tulisan tangan mengenai bagaimana rudal tersebut bisa mengenai baling-baling helikopter.
Video tersebut dirilis pada Sabtu malam melalui situs khusus yang dimiliki kelompok militan itu. Mereka juga menyebar luaskan video itu melalui koresponden di seluruh dunia.
Baik kelompok Taliban di Afghanistan dan Pakistan memiliki akses terhadap senjata peluncur rudal ke udara. Mereka mengatakan dengan berhasil menembak baling-baling di bagian ekor, maka helikopter tidak akan hancur di udara.
"Kami tidak peduli jika Pemerintah Pakistan bersedia menerima pernyataan kami ini atau tidak. Itu tidak masalah bagi kami. Tuhan akan memberkati, maka kami akan melakukan serangan lainnya," ujar kelompok itu.
Mereka mengatakan sengaja menembak helikopter itu, karena ingin membunuh Perdana Menteri Nawaz Sharif yang direncanakan juga akan hadir di pegunungan Gilgit.
Namun, begitu tahu ada kecelakaan di Gilgit, Sharif memutuskan balik arah dan kembali ke Islamabad.
"Sebuah kelompok khusus Taliban telah menyiapkan sebuah rencana khusus untuk membidik Nawaz Sharif di tengah kunjungannya. Tetapi, dia berhasil selamat karena berangkat dengan menggunakan helikopter lainnya," ujar juru bicara Taliban, Muhammad Khorasani.
Sharif memang dijadwalkan akan meresmikan secara langsung proyek pariwisata di area pegunungan Gilgit itu. Dalam pernyataanya, Sharif menyatakan duka mendalam akibat peristiwa tragis yang merenggut nyawa 7 orang penumpang, termasuk di antaranya empat orang utusan asing dan pasangannya.
Salah satunya merupakan pasangan Duta Besar RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad dan Hery Listyawati. Burhan berhasil selamat kendati mengalami luka bakar 60 persen di tubuhnya. Sementara, Lilis -- sapaan akrab Hery Listyawati -- tewas dalam kecelakaan itu.
Pemerintah Pakistan berulang kali menegaskan, kejadian itu disebabkan adanya kesalahan teknis ketika helikopter akan mendarat. Mereka menyebut tuduhan Taliban palsu dan hanya ingin memanfaatkan kesempatan.
Credit VIVA.co.id