Selasa, 03 Maret 2015

Festival Indonesia di Australia Ditunda Akibat Eksekusi 'Bali Nine'


Salah satu acara dalam INDOfest (Foto: INDOfest/ ABC Australia)
Salah satu acara dalam INDOfest (Foto: INDOfest/ ABC Australia)
CB, Adelaide: Beberapa kegiatan dalam pelaksanaan sebuah festival kebudayaan Indonesia di Adelaide, Australia ditunda akibat rencana eksekusi mati gembong narkoba 'Bali Nine'.
 
INDOfest, yang diadakan oleh Australia Indonesia Association of South Australia, terpaksa ditunda menjelang eksekusi mati terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Pelaksanaan festival itu bisa dinilai tidak sensitif.
 
Dalam 48 jam ke depan, Kedua warga Australia itu diperkirakan akan dipindahkan dari LP Kerobokan, Bali ke LP Nusakambangan untuk menjalani eksekusi mati. Sebelumnya, pemindahan mengalami penundaan untuk mempersiapkan tempat eksekusi.
 
Adapun rangkaian acara dari INDOfest ini, akan menyuguhkan pagelaran budaya Indonesia, termasuk juga pameran warisan serta kuliner khas Nusantara. Festival ini juga akan disertai dengan acara keluarga, workshop tarian Indonesia dan demonstrasi masak, serta pameran perdagangan.
 
Acara ini dijadwalkan untuk diadakan pada April 2015 dan sudah menjadi agenda tahunan di Adelaide sejak 2008 silam.
 
Menurut Sekretaris Australia Indonesia Association of South Australia Chris Majewski, beberapa kegiatan festival akan ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan. Penundaan termasuk acara keluarga, yang diadakan di Rymill Park, serta pameran perdagangan.
 
"Setelah pertimbangan matang, komite memutuskan untuk penyelenggaraan INDOfest tidak dilaksanakan untuk saat ini," ujar Majewski, seperti dikutip ABC Australia, Selasa (3/3/2015).
 
"Kami menilai konteks ini dianggap tidak sensitif di Australia. Lebih baik untuk menunda acara ini dan melaksanakannya di waktu lain," jelasnya.
 
Sementara acara lain seperti aktivitas di sekolah, dan pameran seni serta pertamanan, akan tetap dilakukan sesuai jadwal. Majewski menegaskan bahwa organisasi ini murni dilakukan dijalankan oleh relawan, bukan sebuah organisasi politik.
 
"Yang menjadi perhatian kami adalah rakyat Australia dan Indonesia. Kami tidak melibatkan diri dalam politik, jadi saya tidak akan mengomentari hal yang terjadi di arena politik," tegasnya.

"Penilaian kami bahwa sebagian warga Australia, lebih memilih tidak mengadakan acara besar di saat kondisi saat ini terjadi," jelasnya.

Jadwal baru belum ditetapkan terkait acara yang ditunda. Tetapi Majewski memastikan seluruh acara akan tetap dilangsungkan pada 2015.


Credit  Metrotvnews.com