Opsi untuk menyerang Iran ini didorong insiden pada September 2018 lalu
CB,
WASHINGTON -- Tim keamanan nasional Gedung Putih pada musim gugur lalu
meminta Pentagon menyediakan pilihan-pilihan untuk menyerang Iran.
Permintaan tersebut disampaikan setelah sekelompok militan yang
bersekutu dengan Teheran menembak mortir ke kawasan di Baghdad yang
merupakan kompleks kedutaan AS, the Wall Street Journal (WSJ) melaporkan
Ahad (13/1).
Permintaan dari Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin John Bolton
memicu keprihatinan mendalam di antara para pejabat Pentagon dan
Departemen Luar Negeri, menurut harian itu, yang mengutip para pejabat
yang masih aktif dan tak lagi berdinas.
Pentagon memenuhi
permintaan itu. Tapi belum diketahui apakah opsi-opsi bagi satu serangan
terhadap Iran juga diberikan kepada Gedung Putih atau apakah Presiden
Donald Trump mengetahui mengenai hal itu.
Keputusan untuk
mengupayakan opsi-opsi menyerang Iran didorong oleh insiden pada
September. Tiga mortir ditembakkan ke kompleks diplomatik di Baghdad.
Peluru-peluruh
mendarat di tanah kosong dan tak seorang dilaporkan luka-luka. Menteri
Luar Negeri Mike Pompeo tidak berkomentar mengenai cerita itu ketika
ditanya mengenai insiden tersebut oleh wartawan.
Seorang
juru bicara Deplu AS juga menolak berkomentar. Sementara itu juru bicara
Pentagon tidak dapat segera dimintai komentar mengenai laporan itu dan
Gedung Putih serta Dewan Keamanan Nasional tidak dapat segera dihubungi.
Namun,
seorang jubir Dewan Keamanan Nasional yang dikutip WSJ mengatakan,"Kami
terus mempelajari keadaan personel kami setelah usaha serangan tersebut
atas kedutaan kami di Baghdad dan konsulat di Basra, dan kami akan
pertimbangkan opsi-opsi untuk menjaga keselamatan dan kepentingan kami."