MOSKOW
- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan, sanksi baru
Amerika Serikat (AS) terhadap Venezuela adalah tidak sah. Lavrov
menyebut, sanksi ini adalah upaya lain dari AS untuk melengserkan
pemerintahan Nicolas Maduro.
"Sanksi baru AS terhadap Venezuela bertujuan untuk memperdalam krisis dan mengganti pemerintah yang sah. Kami khawatir tentang apa yang dilakukan AS dan sekutu mereka terhadap Venezuela, yang secara kasar melanggar hukum internasional, dan tampaknya menetapkan jalan terbuka untuk menggulingkan pemerintah yang sah," kata Lavrov, seperti dilansir Anodolu Agency pada Selasa (29/1).
Lavrov kemudian mengatakan, AS telah mengambil tindakan serupa untuk membekukan rekening bank milik Kuba, Irak, Iran, Libya, Nikaragua, Panama, dan negara-negara lain. Kemudian, papar Lavrov, AS akan mengambil uang-uang tersebut.
"Ini
sangat merusak sisa-sisa terakhir kepercayaan pada sistem moneter dan
keuangan internasional berdasarkan supremasi dolar. Ini juga memperburuk
krisis dalam masyarakat Venezuela dan berfungsi untuk menghasut oposisi
terhadap tindakan ilegal," ucapnya.
"Menurut
informasi yang kami miliki, para pemimpin oposisi mendapat instruksi
dari Washington untuk tidak membuat konsesi sampai rezim Maduro mundur
atau dengan cara lain cara," sambung Lavrov.
Dia juga mengecam keputusan untuk mengecualikan perusahaan AS yang bekerja di Venezuela dari sanksi baru AS. Menurut diplomat senior Rusia itu, keputusan AS tersebut adalah tindakan yang sinis.
Dia juga mengecam keputusan untuk mengecualikan perusahaan AS yang bekerja di Venezuela dari sanksi baru AS. Menurut diplomat senior Rusia itu, keputusan AS tersebut adalah tindakan yang sinis.
Credit sindonews.com