Artefak kuno yang ditemukan di gudang ini diperkirakan berusia 2.500 tahun.
CB, BIHEIRA
– Para arkeolog yang mengeksplorasi gudang anggur di Biheira, utara
Kairo, Mesir menemukan sejumlah barang antik bernilai sejarah. Tak hanya
botol berusia 2.500 tahun, para arkeolog juga menemukan koin zaman
Ptolemeus, pecahan keramik, dan karya mosaik.
Selain
itu, para arkeolog juga mendapati desain arsitektur canggih untuk
membuat suhu di dalam ruangan tetap terjaga, yakni dengan berbagai jenis
batu yang disusun.
"Gaya arsitektur terkemuka dalam fasilitas itu dengan dinding
bata lumpur dengan ketebalan berbeda di kedalamannya, dicampur dengan
batu kapur yang berbentuk tak teratur yang kemungkinan digunakan untuk
mengontrol suhu di dalam ruang bawah tanah,” digambarkan Sekretaris
Jendral Dewan Barang Antik Mesir, Mostafa Waziri seperti dilansir
The Independent pada Selasa (29/1).
Otoritas
tertinggi kepurbakalaan Mesir pun mengumumkan penemuan di gudang anggur
yang tepatnya berada di kawasan Tel Kom Al Trogy Provinsi Biheira di
Delta Nil, dan memamerkan temuan-temuan yang telah dikumpulkan.
Wilayah
di sekitar Tel Kom memang dikenal sebagai penghasil beberapa anggur
terbaik selama periode Yunani-Romawi yang wilayahnya membentang hingga
Mesir dari abad ke-4 SM hingga kedatangan Islam di abad ke-7.
Negara
yang memiliki Piramida Agung Giza itu memang mahir dalam mengabarkan
temuan-temuan kuno secara teratur untuk membangkitkan minat para
pelancong dan pecinta arkeologi.
Pekan lalu, negara
itu meresmikan Bandara Internasional Sphinx, pusat penerbangan kedua
Kairo, yang terletak dekat dengan Piramida Besar dan Museum Mesir Kuno.
Rencananya Bandara tersebut akan dioperasikan bersamaan dengan Louvre di Prancis. Itu dijadwalkan untuk dibuka pada 2020.
Otoritas
Mesir pun memberi hadiah kepada wisatawan budaya yang mengunjungi
negara itu jauh lebih banyak daripada paket liburan bola salju atau
mengunjungi resor pantai Laut Merah.