Visi 2030 Saudi tak hanya untuk internal tetapi juga jamaah secara umum.
CB,
 DUBAI — Arsitek terkemuka transformasi ekonomi Arab Saudi berkumpul 
pada Senin (28/1) di Riyadh, Saudi. Mereka berencana menetapkan langkah 
lebih lanjut dalam pengembangan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Seperti dilansir di 
Arab News pada Senin (28/1), mereka akan meluncurkan Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional di negara tersebut.
Karena
 itu, negara tersebut berencana menarik 427 miliar dolar AS selama 
dekade berikutnya, baik dari Saudi dan investor sektor swasta global.
Program
 itu merupakan pilar utama dari strategi Visi Saudi 2030, yang bertujuan
 mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada pendapatan minyak dan
 pengeluaran pemerintah.
Menteri Energi Saudi, 
Khalid al-Falih, mengatakan Kerajaan akan mengumumkan proyek bernilai 
miliaran dolar AS untuk mendorong sektor industri, pertambangan, energi,
 dan logistik.
“Program itu sangat ambisius, tetapi
 sudah lebih dari 10 tahun (merencanakannya), sehingga kami punya waktu 
untuk melakukannya,” kata dia.
Dia optimistis sektor
 swasta di luar KSA akan berkontribusi besar. Program itu diluncurkan 
pada masa krisis perkembangan ekonomi Kerajaan, di tengah volatilitas di
 pasar energi global, serta meningkatnya kekhawatiran tentang 
pertumbuhan ekonomi dunia yang didorong perang dagang antara AS dan 
Cina.
Gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi 
(SAGIA), Ibrahim al-Omar, mengatakan menjelaskan Visi Saudi 2030 bukan 
semata untuk warga Saudi saja, tetapi jamaah dari seluruh dunia.
“Saya pikir ini adalah peluang emas bagi investor untuk bergabung dengan kami dalam perjalanan kami,” ujar dia.
Al-Omar
 mengatakan, Saudi berada dalam transformasi besar-besaran pada skala 
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saudi berubah secara ekonomi, 
sosial, dan budaya.
“Kami tiga tahun dalam 
perjalanan 15 tahun untuk mengubah dan mendiversifikasi ekonomi kami, 
dan kami melakukannya dengan sangat cepat, karena kami memiliki sikap 
mewujudkannya,” kata dia.