DAMASKUS
- Kementerian Luar Negeri Suriah mengaku tidak merasa terintimidasi
dengan serangan yang dilancarkan oleh Israel. Menurut Damaskus, apa yang
dilakukan Israel sama dengan yang dilakukan oleh ISIS atau kelompok
teroris lainnya di Suriah.
"Pengulangan yang disengaja dari provokasi serius dan agresi pengecut ini adalah bukti nyata dari fakta bahwa apa yang dilakukan Israel tidak berbeda dengan apa yang dilakukan ISIS dan Jabhat al-Nusra dalam hal metode teroris dan mengancam perdamaian dan keamanan internasional," kata Kemlu Suriah, seperti dilansir PressTV pada Minggu (13/1).
Dalam pernyataannya, Kemlu Suriah kemudian mengutuk dukungan terus menerus yang diberikan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel dan bungkamnya Dewan Keamanan (DK) PBB dalam menghadapi kejahatan Israel.
"Suriah menekankan bahwa kelanjutan Israel dalam pendekatan agresifnya yang serius tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya perlindungan politik, militer dan media yang disediakan oleh pemerintah AS dalam konteks kekebalan dari pertanggungjawaban yang diberikan oleh negara terkemuka di DK, yang dapat memungkinkan Israel untuk terus mempraktikkan terorisme negara," ungkapnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membenarkan bahwa jet-jet tempur Israel melancarkan serangan di kawasan Bandara Internasional Damaskus. Netanyahu menyebut, sasaran dalam serangan itu adalah gundang senjata milik Iran.
"Pengulangan yang disengaja dari provokasi serius dan agresi pengecut ini adalah bukti nyata dari fakta bahwa apa yang dilakukan Israel tidak berbeda dengan apa yang dilakukan ISIS dan Jabhat al-Nusra dalam hal metode teroris dan mengancam perdamaian dan keamanan internasional," kata Kemlu Suriah, seperti dilansir PressTV pada Minggu (13/1).
Dalam pernyataannya, Kemlu Suriah kemudian mengutuk dukungan terus menerus yang diberikan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel dan bungkamnya Dewan Keamanan (DK) PBB dalam menghadapi kejahatan Israel.
"Suriah menekankan bahwa kelanjutan Israel dalam pendekatan agresifnya yang serius tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya perlindungan politik, militer dan media yang disediakan oleh pemerintah AS dalam konteks kekebalan dari pertanggungjawaban yang diberikan oleh negara terkemuka di DK, yang dapat memungkinkan Israel untuk terus mempraktikkan terorisme negara," ungkapnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membenarkan bahwa jet-jet tempur Israel melancarkan serangan di kawasan Bandara Internasional Damaskus. Netanyahu menyebut, sasaran dalam serangan itu adalah gundang senjata milik Iran.
Netanyahu
mengatakan, dalam 36 jam terakhir Angkatan Udara Israel menyerang
gudang Iran yang berisi senjata Iran di Bandara Internasional Damaskus.
"Akumulasi serangan baru-baru ini menunjukkan bahwa kami lebih bertekad
untuk bertindak terhadap Iran di Suriah, seperti yang kami janjikan,"
kata Netanyahu.
Credit sindonews.com