Anggota tentara Venezuela menunjukkan cara menggunakan senjata anti-pesawat pada seorang wanita paruh baya dalam latihan militer bersama tentara di Caracas, 26 Agustus 2017. REUTERS/Andres Martinez Casares
CB, Caracas – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengatakan militer negaranya bakal menggelar latihan perang untuk bersiap menghadapi potensi invasi.
Angkatan bersenjata Venezuela bakal menggelar latihan besar-besaran antara 10 – 15 Februari 2019. Selama latihan ini, pasukan akan melakukan simulasi melawan invasi dan meningkatkan keterampilan mempertahankan wilayah daratan, pantai dan sungai.
“Angkatan bersenjata kita membuat negara kita tidak bisa diserang,” kata Maduro sambil menambahkan militer mampu melawan setiap agresor yang menginjak Tanah Air Venezuela seperti dilansir Russia Today pada 25 Januari 2019.
Maduro mengklaim militer negara itu telah mencapai level profesional tertinggi. Saat ini, Venezuela diperkirakan memiliki jumlah tentara sebanyak sekitar 500 ribu orang. Pasukan ini terdiri dari angkatan darat, laut, udara, Garda Nasional dan Milisi Nasional. Venezuela juga memulai program modernisasi senjata militernya, yang dilakukan sejak pendulunya Presiden Hugo Chavez.
Venezuela menjadi target embargo senjata AS sejak 2006. Ini membuat negara Amerika Latin itu melirik Rusia dan Cina untuk modernisasi senjata dan perlengkapan. Saat ini, Venezuela memiliki jet tempur SU-30MK, beberapa jenis helikopter tempur, sejumlah senjata seperti rudal darat ke udara terpandu laser dan rudal udara ke kapal.
Seperti dilansir Express, sekitar 25 orang anggota pasukan tentara level bawah Venezuela menyerang pos penjagaan Garda Nasional pada Senin, 21 Januari 2019. Mereka mendesak Presiden Maduro untuk mundur. Tuntutan ini mendapat sokongan dari pimpinan oposisi Juan Guaido, yang merupakan Presiden Majelis Nasional atau DPR. Guaido lalu menobatkan diri sebagai Presiden interim, yang ditolak militer.
Credit TEMPO.CO
https://dunia.tempo.co/read/1169144/kudeta-venezuela-maduro-perintahkan-militer-siap-hadapi-invasi