Senin, 09 Oktober 2017

Istana Kerajaan Saudi di Jeddah Diserang, 2 Penjaga Ditembak Mati


Istana Kerajaan Saudi di Jeddah Diserang, 2 Penjaga Ditembak Mati
Istana Al-Salam, Arab Saudi yang berada di Jeddah diserang pria bersenjata pada Sabtu (7/10/2017). Dua penjaga istana ditembak mati. Foto/Arab News


JEDDAH - Seorang pria bersenjata menyerang istana Kerajaan Arab Saudi di Jeddah. Pelaku menembak mati dua penjaga istana saat mencoba masuk melalui gerbang istana.

Tiga penjaga lainnya terluka akibat serangan pria bersenjata tersebut. Serangan digagalkan oleh pasukan kerajaan dengan menembak mati pelaku serangan.

Serangan yang gagal ini terjadi pada hari Sabtu, namun baru dikonfirmasi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melalui kantor berita negara, SPA, Minggu (8/10/2017).

Menurut kementerian tersebut, pelaku serangan diidentifikasi bernama Mansour al-Amri, 28, seorang warga Saudi.

Serangan dimulai di sebuah pos pemeriksaan di dekat gerbang barat Istana Al-Salam atau Peace Palace di Jeddah. Istana itu merupakan tempat keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama musim panas.

Raja Saudi Salman berada di Rusia saat serangan terjadi. Dia dan rombongannya melakukan kunjungan bersejarah empat hari ke Rusia.

Pernyataan kementerian tersebut tidak menjelaskan posisi keberadaan putra Raja Salman, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, laporan media setempat baru-baru ini menyatakan bahwa Pangeran Mohammed ditempatkan di Jeddah.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi seperti dikutip Reuters, telah mengeluarkan sebuah peringatan keamanan bagi warga Amerika di Jeddah tak lama setelah serangan terjadi.

”Karena kemungkinan aktivitas polisi yang sedang berlangsung, warga Amerika disarankan untuk berhati-hati saat bepergian melalui daerah tersebut,” kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui Twitter. 



Credit  sindonews.com

Pria Bersenjata Tembak Mati 2 Pengawal Istana Arab Saudi

Pria Bersenjata Tembak Mati 2 Pengawal Istana Arab Saudi 
Anggota pasukan pengawal kerajaan Arab Saudi dalam sebuah peristiwa, beberapa waktu lalu. (Foto: AFP PHOTO / JOEL ROBINE)


Jakarta, CB -- Sebuah penembakan terjadi di gerbang istana kerajaan Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (7/10) waktu setempat. Sebanyak dua pengawal kerajaan tewas dan tiga lainnya terluka. Si pelaku sendiri tewas ditembak anggota pasukan pengawal kerajaan lainnya.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, seperti dilansir AFP, menyebutkan pelaku adalah seorang pria Saudi berumur 28 tahun. Dia bersenjatakan Kalashnikov dan tiga granat.

“Pos penjagaan luar istana ditembaki oleh seorang pria yang keluar dari sebuah mobil Hyundai,” kata kementerian itu, yang disebarkan oleh Saudi Press Agency. “Dia segera ditangani, tapi tindakan pengecutnya telah menyebabkan kematian dua anggota pengawal kerajaan.”


Kedutaan Besar Amerika Serikat di Arab Saudi sebelumnya sudah mengingatkan warga negaranya untuk waspada. Peringatan ini muncul setelah kepolisian Arab Saudi menyerbu sebuah sel teroris di Riyadh, yang diduga terkait dengan kelompok ISIS, pada pekan ini, dan menewaskan dua orang serta menangkap lima lainnya.

Sejak akhir 2014, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab pada berbagai ledakan dan penembakan terhadap kelompok Syiah dan pasukan keamanan di sana.



Credit  cnnindonesia.com


Pria bersenjata serang pasukan keamanan Saudi di gerbang Istana Jeddah


Pria bersenjata serang pasukan keamanan Saudi di gerbang Istana Jeddah
(AntaraNews/Diasty Surjanto)



Riyadh (CB) - Dua petugas petugas keamanan Arab Saudi tewas tertembak dan tiga lainya terluka pada Sabtu, ketika seorang pria mendekati gerbang istana kerajaan di Jeddah dan memulai penembakan menurut pernyataan kementerian dalam negeri yang disiarkan lembaga siaran pemerintah.

Petugas keamanan Kerajaan berhasil menewaskan pelaku, yang diidentifikasi sebagai Mansour al-Amri, seorang warga Arab Saudi berusia 28 tahun.

Serangan terjadi di sebuah pos pemeriksaan di luar gerbang barat menuju Peace Palace di Jeddah, tempat keluarga kerajaan menjalankan urusan pemerintahan selama bulan-bulan musim panas.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud sedang berada di luar kerajaan. Ia sedang berada di Rusia dalam sebuah kunjungan kenegaraan.

Pernyataan kementerian dalam negeri tersebut tidak menjelaskan keberadaan anaknya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meski baru-baru ini ada siaran berita yang menyatakan penempatannya di Jeddah.

Pasukan keamanan menyita senapan Kalashnikov dan bom molotov milik Amri.

Sebelumnya Amri tidak memiliki catatan kejahatan atau keterkaitan dengan kelompok garis keras, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi Mansour al-Turki melalui saluran telepon kepada televisi al-Arabiya.

Penyelidikan masih dilakukan untuk menentukan motif dari serangan tersebut, kata al-Turki sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.



Credit  antaranews.com



Arab Saudi gagalkan serangan teror terhadap istana di Jeddah


Riyadh, Arab Saudi (CB) - Arab Saudi pada Sabtu (7/10) mengumumkan pemerintah menggagalkan serangan teror terhadap satu istana di Jeddah, demikian laporan Saudi Press Agency.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa satu orang keluar dari mobil sedannya dan tiba-tiba melepaskan tembakan ke pasukan Pengawal Kerajaan di depan gerbang barat Istana Perdamaian di Jeddah pada pukul 15.15 waktu setempat (19.15 WIB).

Penjaga melepaskan tembakan balasan dan menewaskan pria bersenjata itu setelah ia membunuh dua personel keamanan dan melukai dua orang lagi, sebagaimana dikutip dari Xinhua, di Jakarta, Minggu pagi.

Juru bicara tersebut mengidentifikasi penyerang itu sebagai warga negara Arab Saudi yang berusia 28 tahun dan membawa senapan mesin Kalashnikov serta tiga bom bensin.

Ia mengatakan dinas keamanan sedang melakukan penyelidikan, dan setiap perkembangan akan diumumkan nanti.

Peristiwa itu terjadi dua hari setelah diumumkannya penergapan jaringan teror IS di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.

Arab Saudi telah terlibat dalam perang anti-teror setelah serangkaian ledakan mematikan yang diklaim oleh IS di seluruh Kerajaan tersebut dalam beberapa tahun belakangan.



Credit  antaranews.com